Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat. Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan maksud dari perubahan tersebut.
"Itu seluruh rumah sakit, laboratorium, apotek, klinik, dan puskesmas harus nyambung ke data kita, tapi kita nggak ubah aplikasinya. Jadi apapun aplikasinya di rumah sakitnya bisa nyambung ke kita yang penting datanya standar dan sesuai," ujar Budi usai acara Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi untuk Percepatan Penurunan Stunting, di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2/2023).
Budi mengatakan aplikasi SatuSehat tidak hanya berisi data COVID-19, tapi juga berisikan data kesehatan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SatuSehat bisa stunting, vaksin, diabetes yang bisa masuk ke sana dan kita akan menjadi informasi yang menjaga kesehatan," kata Budi.
Lebih lanjut, Budi mengatakan aplikasi SatuSehat juga akan menyediakan sejumlah fasilitas. Salah satunya, dia menyebut, akan memudahkan masyarakat mendapatkan klaim BPJS.
"Karena yang download 100 juta lebih, saya sekarang lagi buat fasilitas masyarakat jadi pengen punya. Contoh ketika sakit dan perlu klaim BPJS, ada data laboratorium jadi teman-teman pengen punya kan," ungkapnya.
"Menurut saya kesehatan yang bagus bukan yang sifatnya memaksa, berhasil kalau dimiliki teman-teman sendiri," imbuh dia.
Diketahui, perubahan aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat akan berlaku mulai besok, Rabu (1/3). Sebab itu, masyarakat diimbau tidak menghapus aplikasi PeduliLindungi.
(amw/zap)