.webp)
SMAN 8 Jakarta (Smandel) menggelar kegiatan Temu Sosial dan Ilmiah Smandel (TeSIS). Kegiatan TeSIS itu dilakukan untuk mengasah kemampuan para siswa melakukan mini riset karya ilmiah.
"TeSIS adalah mini riset di mana anak-anak sebelumnya dibimbing menyusun proposal yang baik. Bagaimana bisa mengadaptasi, melakukan penelitian kondisi real di masyarakat," kata Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Mukhlis di SMAN 8, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2023).
Mukhlis mengatakan, TeSIS ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI yang berjumlah 360 siswa. Adapun kegiatan mini riset itu akan dilaksanakan pada tanggal 28 Februari-4 Maret 2023 di tiga lokasi, yakni desa Serang Purbalingga Jawa Tengah, di Setu Babakan Jakarta Selatan dan di sekitar rumah peserta didik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"335 anak memilih ke Purbalingga, 4 orang di sekitar rumah dan 21 anak di Setu Babakan. Tiga opsi ini diberikan kepada anak-anak untuk memberikan peluang mana yang terbaik buat mereka," terangnya.
Mukhlis melanjutkan, nantinya hasil riset yang dilakukan para siswa akan dituangkan dalam bentuk laporan ilmiah. Kemudian, lanjut Mukhlis, laporan tersebut akan dipresentasikan dan diuji oleh Profesor dari Universitas Indonesia (UI).
"TeSIS nantinya, hasilnya akan diuji keilmiahannya secara khusus oleh para Doktor bahkan Profesor dari Univ Indonesia," ungkap Mukhlis.
 SMAN 8 Jakarta Latih Siswa Bikin Riset Lewat 'TeSIS' (Rumondang/detikcom) |
Lebih lanjut, dia menyatakan TeSIS merupakan kegiatan unggulan yang dilaksanakan SMAN 8 Jakarta sejak 2001 lalu. Menurut Mukhlis, TeSIS merupakan satu-satunya kegiatan ilmiah pada tingkah SMA se-Indonesia.
"Kegiatan TeSIS merupakan salah satu bentuk praktik baik dari SMAN 8 untuk memberikan pengetahuan. Di samping juga bagaimana anak-anak kita itu bisa lebih mandiri, bisa lebih mempraktikkan pengetahuannya di masyarakat. Jadi di sana ada praktik pengetahuan dan keilmiahan," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, SMAN 8 akan berkolaborasi dengan empat sekolah lainnya yang ada di Jawa Tengah. Empat sekolah tersebut yakni SMA N 1 Purbalingga, SMA N 1 Purwokerto, SMA N 1 Bobotsari dan SMA N 1 Karang Reja.
"Kolaborasi ini dimaksud adalah memberikan pengimbasan pada sekolah negeri di luar SMAN 8 bahwa ada praktik baik yang telah dilaksanakan SMAN 8 dan memberi kontribusi baik buat anak-anak kita di jenjang perguruan tinggi," ucap Mukhlis.
"Topik kita di tahun ini juga bagaimana siswa mampu berkolaborasi. Sebagai generasi emas itu bisa berkolaborasi dengan peserta didik dari sekolah lain, menghasilkan karya ilmiah terbaik," tambahnya.
(mae/mae)
