Apa Itu Spectator Effect yang Disebut Dialami Dandy saat Aniaya David?

Apa Itu Spectator Effect yang Disebut Dialami Dandy saat Aniaya David?

Tim detikcom - detikNews
Senin, 27 Feb 2023 12:12 WIB
Mario Dandy Satrio jadi tersangka kasus penganiayaan David di Jaksel.
Foto: Mario Dandy Satriyo ditampilkan menggunakan baju tahanan saat polisi menggelar konferensi pers pengungkapan kasus penganiayaan terhadap David (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Apa itu spectator effect? Istilah tersebut berkaitan dengan perilaku seseorang saat sedang melakukan suatu hal. Fenomena spectator effect merupakan efek kehadiran orang lain ketika seseorang menjalankan tugasnya.

Seperti diketahui, publik sedang dihebohkan dengan kasus Mario Dandy Satriyo (20) yang menganiaya Cristalino David Ozora alias David (17). Ahli mengatakan jika aksi Mario tersebut dapat dikategorikan sebagai spectator effect. Berikut penjelasan tentang spectator effect.

Apa itu Spectator Effect?

Dilansir situs Asosiasi Psikologi Amerika atau American Psychological Association (APA), spectator effect adalah efek pada kinerja seseorang ketika melakukan tugasnya di hadapan orang lain. Dengan kata lain, spectator effect merupakan efek penonton terhadap perilaku seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada fenomena spectator effect, efek penonton dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang untuk menyelesaikan tugasnya. Kehadiran penonton dapat menaikkan atau menurunkan rasa percaya diri pada individu yang dimaksud.

Tingkat kepercayaan diri seorang individu akan meningkat apabila ada kehadiran penonton. Begitupun sebaliknya, apabila tidak ada penonton, maka individu tersebut kurang percaya diri saat melakukan tugasnya.

ADVERTISEMENT

Video penyiksaan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio (20), terhadap David (17), anak pejabat pusat GP Ansor beredar. LBH GP Ansor pun mengambil sikap atas hal ini.Mario Dandy Satrio (20), meminta temannya, Shane (19) merekam saat dirinya melakukan penyiksaan brutal terhadap David (17). Peristiwa penganiayaan itu direkam menggunakan HP Mario. Dan saat itu ada pacar Mario, AG di lokasi (Foto: Istimewa)

Fenomena Spectator Effect pada Kasus Mario Dandy

Anak mantan pejabat sekaligus tersangka penganiayaan, Mario Dandy Satriyo (20) meminta temannya, Shane Lukas (19) untuk merekam aksinya saat menganiaya Cristalino David Ozora (17). Kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengatakan aksi Mario berkaitan dengan fenomena spectator effect.

"Itu namanya spectator effect atau efek dari kehadiran penonton pada perilaku seseorang. Dalam hal ini Mario berperan seolah-olah atlet yang ditonton orang banyak. Mirip dengan atlet yang bertanding seraya ditonton dan yang tanpa penonton," kata Adrianus kepada wartawan, Minggu (26/2/2023).

Simak Video 'Kondisi Terkini David: Membaik Lebih Cepat-Sudah Membuka Mata':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Adrianus mengatakan aksi Dandy semakin beringas dengan kehadiran pacar Dandy yang berinisial AG. Selain itu, keberingasan semakin bertambah karena teman Dandy yang merekam kejadian itu.

"Umumnya yang lebih baik penampilannya adalah yang bertanding dengan penonton. Dalam hal kasus ini, kehadiran orang lain plus cewek, divideokan pula, menjadikan pelaku tambah berani dan beringas," ucapnya.

Pada rekaman video penganiayaan itu, sempat terdengar suara Dandy yang mengatakan 'gue tak takut anak orang mati'. Adrianus menyebut perkataan Dandy hanyalah gertakan (bluff) karena ada teman dan pacarnya di lokasi.

Menurut Adrianus, kemungkinan Dandy melakukan penganiayaan brutal kepada David karena mengedepankan emosi. Namun, hal yang paling terlihat dari kasus Dandy adalah teori spectator effect.

"Mungkin (mengedepankan emosional), tapi kembali kalau pakai teori spectator effect, individu bisa melakukan perilaku yang tidak dilakukannya kalau sendirian," tambah Adrianus.

Selanjutnya, Adrianus menjelaskan bahwa spectator effect merupakan sebuah gejala sosial psikologis. Dia menyebut hal ini bisa terjadi karena dipicu oleh kehadiran penonton atau penyaksi mata yang melihat seseorang sedang melakukan suatu hal.

"Itu gejala sosial psikologis saja. (Bisa dipicu) kehadiran penonton/penyaksi mata/spectator," jelasnya.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan Mario Dandy dan Shane sebagai tersangka. Saat kejadian, Dandy meminta Shane merekam aksi penganiayaan keji itu dengan handphone miliknya dan Shane dinilai melakukan pembiaran alias tidak mencegah terjadinya penganiayaan brutal tersebut.

Halaman 2 dari 2
(kny/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads