Wapres Ma'ruf Heran Sulbar Tahan Pangan tapi Angka Stunting Tinggi

Wapres Ma'ruf Heran Sulbar Tahan Pangan tapi Angka Stunting Tinggi

Silvia Ng - detikNews
Kamis, 23 Feb 2023 18:14 WIB
Maruf Amin
Ma'ruf Amin (dok. Setwapres)
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memimpin rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Mamuju, Sulwesi Barat (Sulbar). Ma'ruf heran angka prevalensi stunting di Sulbar tinggi padahal pangannya baik.

Dalam rapat ini, Ma'ruf mendengarkan laporan dari Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik, para Bupati daerah, atau yang mewakili soal keberhasilan dan kendala pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Sulbar. Dia awalnya menyoroti perihal minimnya koordinasi dan kolaborasi dalam mengatasi stunting.

"Saya melihat ada beberapa kendala ya, pertama itu soal koordinasi, kolaborasi, dan sinergi. Ini saya kira harus kita tingkatkan ya, ini kunci. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, kan kita bukan sama-sama kerja, tapi kerja bersama-sama. Kan beda kalau masing-masing kerja, tapi kalau kerja bersama itu kan koordinasi. Oleh karena itu hilangkan ego sektoral," ujar Ma'ruf Amin saat rapat di Grand Maleo Mamuju, Sulbar, Kamis (23/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf mengatakan Sulbar menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian dari pemerintah terkait percepatan penurunan stunting. Hal itu disebabkan Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan prevalensi tertinggi mencapai angka 35 persen.

"Dalam 4 tahun terakhir sejak 2018 hingga 2022, secara umum angka stunting di Sulawesi Barat memang telah turun 6,6 persen. Namun, Sulawesi Barat masih termasuk salah satu provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi," ungkap Ma'ruf

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting Sulawesi Barat masih sebesar 35 persen. Artinya, terjadi kenaikan sebesar 1,2 persen dari tahun 2021," lanjutnya.

Ma'ruf juga menyampaikan bahwa ketahanan pangan Sulbar juga dikategorikan baik sehingga tidak memiliki kendala ketersediaan sumber pangan. Ma'ruf lantas heran dengan kondisi ketahanan pangan yang baik, tetapi angka stunting-nya tinggi.

"Ini ada sesuatu yang apa ya, terbalik ya, pangannya tahan, tapi kondisi stunting-nya tinggi. Biasanya kondisi stunting tinggi kalau memang kurang ketahanan pangannya, kurang gizi," tutur Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan kondisi ketahanan pangan di Sulbar ini harus dimanfaatkan untuk memenuhi gizi ibu hamil dan anak balita yang ada.

"Kondisi ini harusnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi asupan gizi ibu hamil dan anak balita," ujarnya.

Simak juga 'Stunting di Indonesia Kini Turun Menjadi 21,6%':

[Gambas:Video 20detik]



(dek/dek)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads