Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York, Amerika Serikat Senin (13/2). Kepada jajaran staf PTRI New York, Puan mengucapkan terima kasih karena telah memberi dukungan atas kunjungan kerja DPR RI ke PBB.
Puan mengaku senang dapat bertemu dengan para staf PTRI New York sekaligus berdiskusi bersama mengingat saat ini dunia tengah berada dalam era saling ketergantungan (interdependence world) dan era real time.
"Karenanya Perwakilan RI di luar negeri harus lebih jeli melihat kebijakan ataupun kejadian yang berdampak bagi Indonesia. Di sisi lain, juga perlu lebih jeli melihat peluang yang ada," kata Puan dikutip dari website DPR, Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, laporan dari perwakilan bukan saja tentang apa yang terjadi, seperti yang sudah diberitakan oleh media internasional. Namun juga, kata Puan, perlu dilihat bagaimana dampaknya bagi Indonesia dan peluang apa yang ditimbulkan.
"Krisis silih berganti yang sudah menjadi bagian new normal, karenanya perwakilan RI perlu lebih antisipatif mencermati kemungkinan terjadinya krisis global maupun regional, karena suatu kejadian di negara perwakilan. Jangan sampai kita telat mengantisipasi terjadinya suatu krisis," tutur Puan.
Puan menambahkan perwakilan Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan PTRI New York perlu berkontribusi membangun jembatan untuk memobilisasi kerja sama global dan membangun saling kepercayaan.
Lebih lanjut, Puan mengingatkan PTRI untuk terus bekerja dalam upaya menjamin perdamaian dan kesejahteraan masyarakat global. Menurut Puan, perwakilan Indonesia harus menjadi garda terdepan untuk menjembatani perbedaan antar negara dan mendorong lebih besar kerja sama internasional.
"Perwakilan RI di PBB juga perlu berada di garis depan dalam pembahasan isu-isu global. Sehingga kita dapat mempengaruhi agenda setting dan pembahasan suatu isu. Jika tidak dilakukan maka Indonesia hanya akan mendapat dampak pembahasan suatu isu global," ucap Puan.
Puan juga menekankan soal isu perlindungan dan pembinaan WNI di luar negeri yang harus terus menjadi perhatian. PTRI juga diingatkan mengenai dunia yang sedang mengalami ketidakpastian ekonomi akibat COVID-19 dan perang di Ukraina, dampak perubahan iklim, ancaman resesi ekonomi, serta ancaman krisis pangan dan energi.
Di sisi lain, Puan menyoroti soal berbagai permasalahan regional seperti krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar hingga pengungsi Rohingya yang telah memasuki wilayah Indonesia. Ditambahkan Puan, Indonesia telah berhasil menggalang kekuatan global melalui kepemimpinan di berbagai forum internasional.
Menurut Puan, Indonesia harus membangun komitmen agar bisa memanfaatkan posisi keketuaan tersebut demi memperjuangkan kepentingan bangsa yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Perlu saya sampaikan juga bahwa dalam menghadiri forum Parliamentary Hearing di PBB kali ini, saya mengemban misi untuk terus menggalang kerja sama multilateral untuk perbaikan tata kelola sumber daya air dan sanitasi," ungkap Puan.
(ncm/ega)