Apa Arti dari Rabu Abu Bagi Umat Katolik? Ini Penjelasannya

Apa Arti dari Rabu Abu Bagi Umat Katolik? Ini Penjelasannya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 22 Feb 2023 11:07 WIB
Apa arti dari Rabu Abu? Istilah bagi umat Katolik itu juga dikenal dengan Ash Wednesday. Kebaktian Rabu Abu untuk menandakan mulainya Pra-Paskah.
Rabu Abu untuk umat Katolik (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kara Gebhardt)
Jakarta -

Apa arti dari Rabu Abu? Istilah Rabu Abu bagi umat Katolik juga dikenal dengan Ash Wednesday. Rabu Abu adalah hari pertama Prapaskah

Rabu Abu selalu diperingati pada 40 hari sebelum Hari Raya Paskah (tanpa hari Minggu) atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum Jumat Agung. Tahun ini, Rabu Abu jatuh pada 22 Februari 2023. Berikut adalah serba-serbi Rabu Abu.

Arti dari Rabu Abu Bagi Umat Katolik

Dilansir situs Catholig.org, arti dari Ash Wednesday adalah peringatan Rabu Abu dengan pemakaian abu tanda salib di kening kepala umat Katolik. Abu melambangkan debu yang dipercaya digunakan Tuhan untuk menciptakan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, abu juga melambangkan kesedihan. Dalam hal ini, maksud kesedihan adalah karena kita telah berbuat dosa dan menyebabkan perpecahan dari Tuhan.

Saat imam mengoleskan abu ke dahi seseorang, dia mengucapkan kata-kata,"Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu."

ADVERTISEMENT

Selain itu, imam juga dapat mengucapkan kata-kata, "Bertobatlah dan percayalah pada Injil."

Makna Rabu Abu dalam Gereja Katolik adalah simbol penebusan dosa yang dijadikan sakramental dengan restu Gereja. Abu juga membantu manusia dalam meningkatkan semangat kerendahan hati dan pengorbanan.

Apa arti dari Rabu Abu? Istilah bagi umat Katolik itu juga dikenal dengan Ash Wednesday. Kebaktian Rabu Abu untuk menandakan mulainya Pra-Paskah.Apa arti dari Rabu Abu? Istilah bagi umat Katolik itu juga dikenal dengan Ash Wednesday. Kebaktian Rabu Abu untuk menandakan mulainya Pra-Paskah. (Foto: PIUS ERLANGGA)

Praktik Rabu Abu

Pada perayaan Rabu Abu, abu berasal dari daun palma yang telah diberkati di hari Minggu Palma pada tahun sebelumnya yang dibakar. Abu berbentuk tanda salib itu dioleskan ke kening dan tidak perlu dipakai sepanjang hari.

Abu boleh dibasuh setelah Misa. Namun, banyak orang yang tetap memakai abunya sebagai kenang-kenangan hingga malam hari.

Ash Wednesday atau Rabu Abu mengingatkan manusia untuk menyiapkan diri dengan menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan bertobat dengan cara berpantang dan berpuasa. Dunia ini hanyalah sementara dan Tuhan lah yang kekal.

Sejarah Peringatan Rabu Abu

Ash Wednesday artinya Rabu Abu. Dikutip dari situs Persatuan Gereja Indonesia, Kebaktian Rabu Abu sebenarnya sudah menjadi bagian dari Liturgi Gerejawi. Dalam Liturgi Gerejawi itu, Rabu Abu menjadi awal dimulainya masa Prapaska di mana umat melakukan pertobatan.

Penggunaan abu dalam liturgi berasal dari jaman Perjanjian Lama. Dalam abad kelima sebelum masehi, sesudah Yunus menyerukan agar orang berbalik kepada Tuhan dan bertobat, Kota Niniwe menyerukan puasa dan mengenakan kain kabung. Raja pun menyelubungi diri dengan kain kabung lalu duduk di atas abu.

Yesus juga menyinggung soal penggunaan abu kepada kota-kota yang menolak untuk bertobat dari dosa-dosa mereka. Setelah itu, Gereja Perdana mewariskan penggunaan abu untuk alasan simbolik yang sama.

Dalam abad pertengahan, gereja telah menggunakan abu untuk menandai permulaan masa tobat Prapaskah. Arti dari Rabu Abu bagi umat Katolik sebagai pengingat akan ketidakabadian dan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Umat Katolik yang menyesali dosa-dosanya menaburi diri dengan abu serta membalut tubuh mereka dengan kain kabung.

Simak juga 'Kala Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads