Sidoarjo - Skenario 2 penangangan lumpur Lapindo Brantas Inc dengan cara pengeboran samping dianggap gagal. Lapindo kini menyiapkan Skenario 3 atau skenario final.Hal ini diungkapkan CEO PT Energi Mega Persada (pemilik saham Lapindo) Faid Shahab di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jumat (18/8/2006). Paparan Skenario 3 ini disampaikan di depan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, GM Lapindo Imam P Agustino, Ketua Investigasi Penanganan Lumpur Kementerian ESDM Rudi Rubiandini, BP Migas, Kementerian LH, dan muspida Sidoarjo.Skenario 3 yang akan dilakukan adalah pengeboran
relief well dari 3 lokasi sekaligus yang akan bekerja pararel. Skenario 2 menurut Faid dihentikan atas sejumlah pertimbangan.Dalam pengeboran samping lewat Sumur Banjar Panji 1 milik Lapindo, ditemukan kerusakan selubung di kedalaman 1.060-1.500 kaki. Tim juga menemukan pergerakan lateral di lokasi pengeboran sumur tersebut."Akibat kejadian itu, secara teknis sulit dilakukan pengeboran samping atau
side track yang telah direncanakan sebelumnya," ungkap Faid.Selain itu, tim juga menjumpai gelembung-gelembung gas bumi yang dikhawatirkan membahayakan pekerja dan lingkungan. Skenario 2 juga dihentikan karena ketinggian tanggul di sekitar sumur sudah 15 meter dari ketinggian tanah awal."Jadi tidak layak ditinggikan lagi, dari pengamatan semburan lumpur tidak kunjung reda. Lapindo akan menutup Sumur Banjar Panji 1 secara permanen," lanjutnya.Skenario 3 adalah membangun 3
relief well yang akan bekerja sekaligus secara pararel. Sumur-sumur ini akan ditempatkan di Desa Siring dan Renokenongo di Kecamatan Porong dan Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin. Proyek ini ditergetkan dimulai November mendatang."Sebenarnya skenario ini dilakukan bertahap termasuk skenario 3, tapi nanti 3 sumur akan didirikan sekaligus secara pararel. Ini usaha yang sudah maksimal," tandasnya.
(fay/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini