Jokowi: Tanpa Keahlian Baru, Peluang Kerja Akan Digantikan Robot

Jokowi: Tanpa Keahlian Baru, Peluang Kerja Akan Digantikan Robot

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Selasa, 21 Feb 2023 11:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluncuran program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (PVPV).
Presiden Jokowi membuka peluncuran program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (PVPV). (Wilda Nufus/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pentingnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia menguasai keahlian baru dalam dunia kerja. Jika tidak, sambungnya, akan tertinggal karena digantikan pekerja dari negara lain, bahkan robot.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka peluncuran program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (PVPV), yang termuat dalam Perpres Nomor 68 Tahun 2022. Awalnya, Jokowi mengatakan perubahan dunia saat ini sangat cepat dan menuntut masyarakat untuk beradaptasi cepat, termasuk dunia kerja.

"Dunia berubah sangat cepat distruksi, menuntut kita untuk beradaptasi dengan cepat. Termasuk dalam dunia kerja, pekerjaan-pekerjaan lama ditinggalkan, pekerjaan-pekerjaan baru tumbuh dengan cepat," kata Jokowi, yang membuka acara secara virtual di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu, tanpa penguasaan keahlian baru, kita akan ditinggalkan dan peluang-peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain atau digantikan oleh mesin dan robot," sambung Jokowi.

Jokowi mengatakan jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 143,7 juta orang saat ini. Dan setiap tahunnya, imbuh Jokowi, bertambah sekitar 3,5 juta.

ADVERTISEMENT

Jokowi kemudian berbicara soal bonus demografi. Jokowi menuturkan Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.

"Bonus demografi ini harus kita manfaatkan untuk melompat menjadi negara maju, sebagai jalan keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah, dan masuk dalam 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Karena itulah, mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan, Indonesia harus bekerja cepat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tak hanya itu, lanjut Jokowi, saat ini juga harus dilakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi agar para lulusan nantinya siap berkompetisi di pasar global.

"Karena itu kita harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita, agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri dan siap berkompetisi di pasar kerja global yang menguasai emerging knowledge atau keahlian-keahlian baru, " kata Jokowi.

Simak juga Video 'Jokowi soal Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung: Simpel Kok':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Jokowi menerangkan, pemerintah telah membangun infrastruktur di berbagai daerah dan menciptakan sentra pertumbuhan ekonomi yang baru dalam 7 tahun terakhir. Oleh sebab itulah, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang kerja.

"Dalam 7 tahun terakhir, kita telah membangun infrastruktur di berbagai daerah, menciptakan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru. Oleh karena itu, kita membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang-peluang kerja yang lahir dari momentum pertumbuhan infrastruktur dan pengembangan berbagai potensi di daerah," katanya.

Lebih lanjut, Jokowi menginginkan ruang-ruang kerja diisi oleh sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keahlian dan etos kerja yang tinggi.

"Saya ingin ruang-ruang kerja ini diisi oleh SDM-SDM Indonesia yang memiliki keahlian, yang memiliki dedikasi, yang memiliki etos kerja yang tinggi, semangat dan cita-cita besar untuk mewujudkan kemajuan Indonesia," kata Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads