Suara Abstain Bikin Gerr!
Jumat, 18 Agu 2006 16:14 WIB
Jakarta - Barangkali pemilihan ketua dan wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi pemilihan yang paling santai, meski cukup alot. Gurau dan canda mewarnai pemilihan ini. Salah satunya, gara-gara suara abstain yang misterius. Sejak dibuka pukul 09.20 WIB, Jumat (18/8/2006), tanda-tanda bahwa pemilihan ketua dan wakil ketua MK tidak akan 'berdarah-darah' sudah terlihat. Hakim konstitusi yang juga berpeluang menjadi ketua atau wakil ketua MK, Ahmad Roestandi, membacakan puisi yang membuat para hakim konstitusi dan orang-orang yang hadir terbahak-bahak. Nah, saat voting berlangsung, tiba-tiba muncul satu suara abstain. Pertama kali, suara abstain muncul saat pemilihan ketua MK. Namun, pada pemilihan ketua MK, suara abstain tidak menjadi masalah karena toh akhirnya Jimly Ash-Shiddiqie terpilih mutlak menjadi ketua MK dengan perolehan 8 suara. Pada pemilihan wakil ketua, suara abstain ini baru menjadi masalah, sehingga pemungutan suara harus dilakukan sebanyak 4 kali. Sebab, tiga kali pemungutan suara sebelumnya, perolehan suara Harjono dan Laica Marzuki sama kuat.Para hakim konstitusi pun mulai penasaran siapa yang kurang ajar memilih abstain itu. Meskipun mereka selalu serius saat menghadapi sidang perkara, ternyata mereka bisa bersenda gurau. Mereka kerap melontarkan joke-joke segar yang memancing tawa hadirin terkait dengan isu abstain ini.Mungkin karena kesal karena pemilihan terus berulang, salah seorang hakim konstitusi, Ahmad Syarifuddin Natabaya pun berkomentar. "Yang abstain harus menyatakan sikap," cetus dia. Mendengar rekannya ngomong seperti itu, hakim konstitusi lainnya juga menimpali. "Ah Bapak jangan pura-pura," ujar salah seorang hakim kepada Syarifuddin. "If i were (abstain), saya akan tentukan sikap, pantang mundur," kata Natabaya sambil memukulkan tangannya ke meja. "Tetap abstain maksudnya," ujar hakim lain menimpali komentar Syarifuddin disambut gelak tawa hadirin.Hakim lain nyelutuk lagi, sebaiknya jabatan wakil ketua dijabat bergiliran antara Harjono dan Laica. "Pak Laica setahun, setengah lagi Pak Harjono," ujar salah seorang hakim yang disambut tawa ini. Syarifuddin Natabaya pun jadi pusat perhatian lagi. Saat mengambil surat suara dan akan memasukkan surat suara ke kotak suara berwarna merah putih, sambil berpose di hadapan wartawan foto dan tv, Syarifuddin pun nyelutuk lagi. "Wah cantiknya," ujarnya ketika melihat wartawan tv sambil tertawa. Voting akhirnya diteruskan dan suara abstain akhirnya beralih memilih Laica sebagai wakil ketua MK.
(asy/)