Hakim Bacakan Puisi, Pemilihan Ketua MK Dimulai

Jakarta - Rapat pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dimulai. Sembilan hakim yang menjadi kandidatnya membacakan harapannya kepada Ketua MK yang baru.Rapat pemilihan ini dipimpin oleh Ketua MK Jimly Ash-Shiddiqie di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (18/8/2006). Rapat yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dimulai dengan pembacaan pidato yang berisi mengenai harapan terhadap Ketua MK yang baru, periode 2006-2008.Kesembilan calon Ketua MK ini, yakni Jimly Ash-shiddiqie yang juga Ketua MK, Laica Marzuki, Abdul Mukthi Fadjar, Ahmad Syarifudin Natabaya, Achmad Roestandi, Harjono, Soedarsono, Maruarar Siahaan dan I Dewa Gede Palguna.Satu persatu kesembilan anggota hakim MK ini memberikan harapannya. Yang menarik, Ahmad Roestandi memberikan harapannya dengan membacakan puisi. Roestandi membacakan puisi karyanya berjudul "Ayam Jantan Bernama Mahkamah Konstitusi". Bunyi puisinya sebagai berikut, "..Untuk menjadi seekor ayam, sebutir telur perlu dierami selama 21 hari, sebab jika dipaksakan harus menetas dalam sehari, bukan seekor anak ayam yang terjadi, melainkan hanya sebuah telur mata sapi!..," ujarnya yang disambut tawa sejumlah hakim dan hadirin yang menyaksikan rapat tersebut. Roestandi melanjutkan puisinya, "..Untuk mencapai kematangannya, Mahkamah Konstitusi memerlukan masa pembelajaran dan mengasah diri, menurut hitungan tahun bukan hitungan hari..".Di bagian akhir puisinya, Roestandi mengatakan, "..Siapa pun yang terpilih, kita berharap terus membimbing langkah Mahkamah Konstitusi dengan mantap dan pasti, on the right track dalam mewujudkan visi dan misi, sehingga Mahkamah Konstitusi tumbuh menjadi ayam jantan yang berjengger dan bertaji, pantang degradasi menjadi telur mata sapi..".Semua hadirin tertawa mendengarkan puisinya tersebut. Sementara Jimly yang menjadi pimpinan rapat hanya menanggapi, "Ini pasti jadi ketua.." katanya sambil tersenyum pula. (zal/)