.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung ricuh Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Solo pada November lalu. Jokowi menganggap biasa ada perdebatan di forum yang diisi oleh anak-anak muda.
"Saya memberikan apresiasi kepada Hipmi pada saat pemilihan ketua di Solo rame dikit-dikit. Ya anak-anak muda biasalah rame-rame dikit," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di acara pelantikan BPP Hipmi 2022-2025 di Kempinski Hotel Jakarta, Senin (20/2/2023).
Jokowi memuji kader Hipmi kembali bersatu setelah ada konflik terbuka. Semua pihak diakomodasi setelah Munas HIPMI selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu kepilih semuanya bersatu kembali, ini sangat baik. Bagas diakomodir, Angga diakomodir, semuanya. Karena memang Hipmi adalah organisasi untuk urusan yang berkaitan dengan ekonomi," ujar Jokowi.
Jokowi juga berbicara mengenai jumlah pengurus Hipmi yang mencapai 239 orang. Menurut Jokowi, jumlah itu biasa karena Indonesia merupakan negara besar.
"Jadi kalau pengurusnya 239, ya, menurut saya biasa. Lata tadi ketua Akbar menyampaikan ke saya, Pak, ini pengurusnya banyak banget 239. Ndak. Biasa. Dari Sabang sampai Merauke semua bisa terakomodir dalam pengurus Hipmi yang sekarang," ujar Jokowi.
Jokowi Setuju Ketum Hipmi Layak Jadi Menteri
Jokowi secara khusus menyatakan nama Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari yang merangkul seluruh kader Hipmi. Jokowi setuju Akbar layak menjadi menteri.
"Dan yang saya seneng biasanya kalau sudah ada konflik terbuka itu kan sulit disatukan. Ini ketua Akbar bisa menyatukan ini juga sangat, sangat.... Tadi yang teriak menteri. Nantilah presiden berikutnya. Presiden berikutnya ketua Akbar menteri saya setuju, saya setuju," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian berbicara tantangan yang dihadapi pengusaha muda. Dia menitipkan pesan agar menjadi pengusaha muda menjadi pribadi tangguh dan cepat belajar.
"Dan sebagai pengusaha muda saya kira saya merasakan kita semuanya sudah biasa menghadapi tantangan, menghadapi rintangan, menghadapi kesulitan-kesulitan, sudah makanan sehari-hari. Jadi memiliki pribadi yang tangguh, yang adaptif, terbiasa learning by doing semuanya terbiasa. Dan saat-saat inilah yang dibutuhkan karena sekarang ini tidak ada standar, nggak ada pakem, semua terdisrupsi semuanya," beber Jokowi.
(idn/idn)
