Manajemen Lion Air meminta maaf karena pesawat kode penerbangan JT087 rute Jeddah-Jakarta delay berjam-jam. Lion Air memastikan terus bekerja untuk menangani perihal penundaan keberangkatan pesawat.
"Lion Air mengucapkan permintaan maaf yang tulus kepada para jamaah umrah yang terdampak keterlambatan penerbangan JT-087. Lion Air sangat memahami bahwa keterlambatan ini dapat mempengaruhi jadwal perjalanan dan rencana para jamaah. Saat ini, Lion Air tetap bekerja dan berusaha keras dalam proses penanganan secara operasional," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023).
Danang menjelaskan, Lion Air berupaya melakukan yang terbaik untuk mempercepat proses mendatangkan pesawat pengganti dan suku cadang. Lion Air berharap dapat segera memberikan informasi tentang waktu keberangkatan terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lion Air sudah memberitahukan keterlambatan keberangkatan JT-087 dan memfasilitasi kompensasi (delay management) menurut aturan berlaku, yaitu makanan dan minuman serta akomodasi sesuai waktunya. Penanganan kepada seluruh jamaah dilakukan dengan baik," ujar Danang.
Penyebab Pesawat Delay Berjam-jam
Danang mengatakan penerbangan Lion Air JT087 telah dipersiapkan dengan baik. Dia menjelaskan, saat akan terbang, pesawat terus melalui pemeriksaan terlebih dahulu.
"Lion Air menginformasikan kembali kepada 345 jamaah melalui kepala grup masing-masing bahwa keberangkatan pukul 03.30 waktu setempat (GMT+ 03) pada Minggu (19/2). Pemeriksaan pesawat yang akan dioperasikan Airbus 330-900NEO registrasi PK-LEF sebelum keberangkatan (pre-flight check) dilakukan secara komprehensif," kata Danang.
Danang menjelaskan, hasilnya adalah pesawat tersebut harus menjalani pemeriksaan ulang karena ada indikasi salah satu komponen yang perlu dilakukan pengerjaan oleh teknisi serta mendatangkan komponen cadangan. Menurut Danang, suku cadang didatangkan dari lokasi lain sehingga memerlukan waktu untuk proses pengiriman dan persiapan suku cadang sebelum dapat digunakan untuk penggantian.
"Tahapan penyelesaian secara teknis pada pesawat membutuhkan waktu ekstra untuk diperbaiki dan sebagai mitigasi (tidak bisa dilakukan dengan cepat atau instan)," ujar Danang.
Danang menegaskan, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan jemaah umrah merupakan prioritas utama. Dia mengatakan tahapan perbaikan pesawat melibatkan tim teknisi yang sangat terlatih.
"Proses ini harus mengikuti prosedur keselamatan sangat ketat untuk memastikan bahwa pesawat aman digunakan setelah perbaikan," ujar Danang.
Simak juga 'Saat Kepanikan Penumpang Lion Air Usai Tabrak Garbarata di Bandara Merauke':