Kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang, Ini 6 Hal yang Diketahui

Kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang, Ini 6 Hal yang Diketahui

Tim detikJateng - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2023 14:13 WIB
Kerusuhan di Stadion Jatidiri, Semarang terjadi jelang pertandingan antara PSIS Semarang vs Persis Solo. Diduga, hal itu dipicu larangan penonton masuk stadion.
Bentrok suporter-polisi di Stadion Jatidiri, Semarang (Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Semarang -

Kerusuhan terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang. Peristiwa tersebut terjadi jelang pertandingan antara PSIS Semarang vs Persis Solo pada Jumat, 17 Februari 2023.

Diketahui, pertandingan sepak bola tersebut digelar tanpa penonton. Akibat kerusuhan di Stadion Jatidiri, polisi memeriksa sejumlah suporter. terkait Berikut informasinya.

Awal Mula Kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang

Dilansir detikJateng, awalnya ribuan suporter PSIS mencoba masuk ke dalam Stadion Jatidiri pada Jumat (17/2/2023). Di depan pintu utama Stadion Jatidiri, mereka ada yang berteriak sambil bertanya ke polisi mengapa tidak diizinkan masuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, sebagian suporter tampak melempar batu ke arah polisi. Petugas kepolisian yang berjaga membalas dengan melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter. Selain itu, mobil water cannon juga menyemprot air untuk memecah kerumunan suporter.

Setelah tembakan gas air mata, kerumunan suporter pecah. Namun, lemparan batu terus terjadi. Polisi langsung mengevakuasi suporter anak dan wanita ke area aman.

ADVERTISEMENT

Tidak lama setelah itu, kericuhan antara suporter dengan polisi pecah lagi di luar area stadion. Polisi yang awalnya membuat barikade di depan gerbang stadion, memilih mundur dan bertahan di belakang gerbang.

Kerusuhan di Stadion Jatidiri, Semarang terjadi jelang pertandingan antara PSIS Semarang vs Persis Solo. Diduga, hal itu dipicu larangan penonton masuk stadion.Kerusuhan di Stadion Jatidiri, Semarang terjadi jelang pertandingan antara PSIS Semarang vs Persis Solo. Diduga, hal itu dipicu larangan penonton masuk stadion. (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)

Ada Tembakan Gas Air Mata: Di Luar Stadion

Gas air mata sempat ditembakkan saat bentrokan antara polisi dengan suporter di kompleks Stadion Jatidiri Semarang. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menegaskan jika tembakan air mata dilakukan di luar stadion.

"Peristiwa tadi itu setelah ada dorongan dari massa, peristiwanya tadi di luar stadion ya, bahkan di luar pagar stadion," kata Kombes Irwan Anwar kepada wartawan di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023).

Irwan mengatakan jika tembakan gas air mata dilakukan setelah peringatan kepada suporter. Sebelumnya, Irwan sudah memberikan peringatan lisan terlebih dahulu.

"Gas air mata adalah tahapan. Itu setelah upaya kepolisian dilakukan sebelumnya, diperingatkan secara lisan lewat sound-sound yang dimiliki. Diingatkan bahkan berkali-kali. Kita dilempari, masih diingatkan, ketika brutal serangan ke petugas, maka tindakan gas itu diluncurkan," kata Irwan.

7 Polisi Luka Ringan, 2 Suporter Sesak Napas

Polisi menyebut tujuh anggotanya mengalami luka ringan. Ketujuh personel yang mengalami luka ringan sudah bisa kembali bertugas usai mendapat perawatan.

"Yang luka Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar ada dari personel kami ada 7 tapi luka ringan," kata Irwan kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (17/2/2023).

Selain itu, ada dua orang suporter yang sempat mengalami sesak napas. Hal itu disebabkan oleh gas air mata.

"Suporter ada yang tadi diberi perawatan ada dua karena sesak napas ketika akibat dari gas air mata," kata Irwan.

Alasan Laga PSIS vs Persis Digelar Tanpa Penonton

Laga pertandingan PSIS Semarang vs PSIS Solo di Stadion Jatidiri digelar tanpa penonton. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan salah satu alasannya adalah adalah sejarah di mana suporter Semarang mengalami penyerangan saat pulang dari pertandingan PSIS lawan Persis.

"Pertimbangan dari sisi keamanan punya sejarah dengan Solo saat pertandingan dengan Solo, suporter Semarang mengalami penyerangan saat kembali. Peristiwa ini jadi pemicu ada suara kalangan suporter akan lakukan balasan saat suporter Solo datang," kata Irwan di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023).

Simak juga Video: Suporter Ricuh Jelang Laga PSIS Vs Persis, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

[Gambas:Video 20detik]



Informasi lain terkait kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang ada di halaman berikutnya.

Alasan lainnya yaitu disebutkan suporter akan datang dengan mengendarai motor roda dua. Kemudian juga pertimbangan pintu stadion yang jebol.

"Nah inilah yang jadi perkembangan kami. Apalagi suporter gunakan motor roda dua. Pertimbangan lain saat pertandingan lawan Persib Bandung itu pintu stadion ada yang dibobol adik-adik suporter," ujarnya.

Berdasarkan pantauan patroli cyber, ada ajakan melakukan penyerangan terhadap suporter Solo. Maka dengan pertimbangan keamanan, laga digelar tanpa penonton.

"Salah satu yang jadi pertimbangan ada provokasi untuk lakukan penyerangan terhadap suporter Solo yang datang. Ini dilakukan patroli cyber," tegasnya.

Kericuhan Reda, Polisi-Suporter Duduk Bareng

Bentrokan antara polisi dan suporter yang sempat pecah di gerbang utama Stadion Jatidiri, Semarang, sudah mereda. Pada Jumat (17/2/2023) di sekitar lokasi, tinggal ratusan penonton yang masih bertahan sekitar 100 meter dari gerbang.

Mereka hanya berkumpul dan duduk-duduk di lokasi tersebut. Polisi terlihat melakukan pendekatan persuasif terhadap kelompok tersebut. Mereka duduk bersama dan berbincang.

Polisi Periksa 16 Suporter

Polrestabes Surabaya memeriksa 16 suporter terkait kericuhan di Stadion Jatidiri, Semarang. Mereka dimintai keterangan karena sejumalh fasilitas yang rusak.

"Saat ini ada 16 orang yang dimintai keterangan di Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang terkait dengan kerusuhan yang terjadi di depan Stadion Jatidiri tadi," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (17/2/2023).

"Pascakerusuhan kan ada beberapa kerusakan, kendaraan, fasilitas publik yang rusak, 16 ini kita periksa. Sejauh mana perannya, kualitas kesaksiannya, kualitas keterangannya akan dipadukan dengan alat bukti lain. Nanti perkembangan akan kami sampaikan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads