Polda Jateng: Pengamanan PSIS Vs Persis di Stadion Jatidiri Sesuai SOP

Polda Jateng: Pengamanan PSIS Vs Persis di Stadion Jatidiri Sesuai SOP

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2023 14:10 WIB
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Al Qudussy, saat ditemui di Mapolresta Solo, Senin (5/12/2022).
Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Jakarta -

Polda Jawa Tengah (Jateng) menyebut pengamanan pertandingan sepakbola laga PSIS versus Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, sudah sesuai standard operational procedure (SOP). Diketahui, suporter sempat ricuh di pintu masuk saat pertandingan berlangsung.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan suporter PSIS rusuh karena memaksa masuk stadion. Saat itu, tahapan personel diturunkan, mulai Pengendali Massa (Dalmas) hingga tim anti-anarkis dari Brimob karena dinilai eskalasi kerusuhan meningkat.

"Kami sudah melakukan tiga penyekatan," kata Iqbal dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyekatan pertama dilakukan di pertigaan Akpol menuju Jalan Semeru. Ketika itu sekira pukul 15.00 WIB, Iqbal menyebut anggota melihat kerumunan kecil suporter yang kemudian dilakukan imbauan agar kembali karena pertandingan digelar tanpa penonton.

Penyekatan kedua dilakukan di depan Alfamart Telaga Bodas, arah Stadion Jatidiri. Sekitar 15 menit setelah penyekatan pertama, kerumunan suporter makin banyak dan beringas.

ADVERTISEMENT

Iqbal mengatakan para suporter tak mengindahkan imbauan polisi untuk kembali. Di lokasi ini, rombongan suporter terus memaksa menuju arah stadion serta melempari polisi dengan batu dan botol.

Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri dan imbauan petugas melalui pengeras suara juga tak digubris massa. Termasuk dilakukan negosiasi dari negosiator Polwan, dan pihak PSIS. Namun tahapan ini tetap tak berhasil membuat massa kembali.

Selanjutnya, Iqbal menyebut kala itu ada sekitar 1.500 orang yang terus mencoba masuk ke stadion. Mereka juga melempari polisi dengan batu hingga botol. Pada akhirnya, polisi melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa," lanjut Iqbal.

Laga PSIS Vs Persis Diwarnai Ricuh

Diberitakan sebelumnya, kericuhan itu terjadi saat berlangsung laga PSIS Semarang vs Persis Solo. Menurut pssi.org, laga derby Jawa Tengah itu memang digelar tanpa penonton berdasarkan keputusan bersama dari Panitia Pelaksana, manajemen PSIS dan Persis serta aparat Kepolisian.

Baca respons Erick Thohir di halaman selanjutnya....

Simak Video: Suporter Ricuh Jelang Laga PSIS Vs Persis, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

[Gambas:Video 20detik]




Respons Erick Thohir

Erick Thohir langsung merespons peristiwa tersebut. Dia meminta seluruh pihak tenang.

"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak aparat, panpel, dan manajemen kedua tim. Saya meminta kepada seluruh pihak untuk tenang," kata Erick di Jakarta, dikutip dari situs resmi PSSI, pssi.org, Jumat (17/2) malam.

Erick memahami kekecewaan para suporter yang hendak menyaksikan tim kesayangannya berlaga. Erick mengaku akan segera mencari solusi agar pertandingan sepakbola dapat dinikmati dengan tenang dan nyaman oleh semua pihak.

Menurut Erick, suporter Semarang dan Solo selama ini menjadi contoh dalam membangun rivalitas yang sehat. "Suporter Semarang dan Solo itu seduluran. Makanya ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko pada setiap laga," ucap Erick.

Erick juga meminta aparat keamanan bertindak persuasif dan belajar dari pengalaman akan Tragedi Kanjuruhan.

Dia meyakini aparat keamanan juga mampu berusaha maksimal dalam menenangkan massa tanpa tindakan represif, terlebih dengan menggunakan gas air mata.

"Saya minta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih, niat kita sama untuk sepakbola yang aman dan nyaman untuk semua," ujar Erick.

Halaman 2 dari 2
(azh/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads