RK: Seperempat Juta Warga Bekasi Kerja di DKI, Jadi MRT Sangat Membantu

RK: Seperempat Juta Warga Bekasi Kerja di DKI, Jadi MRT Sangat Membantu

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 17 Feb 2023 17:25 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Rifat Alhamidi/detikcom)
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menyebut seperempat juta warga Bekasi bekerja di DKI Jakarta. Menurutnya, adanya MRT Bekasi-Jakarta akan sangat membantu warga Bekasi dan Depok bepergian ke Jakarta.

"Berapa orang Pak Heru yang ke Jakarta tiap hari? Tuh, seperempat juta warga kota Bekasi mencari nafkah mencari rezeki di DKI. Depok lebih banyak lagi yang saya tahu. Di Depok tinggalnya, kerjanya di DKI, jadi kami sangat terbantu," kata Ridwan Kamil usai penandatanganan nota kesepahaman atau MoU pembangunan MRT Bekasi-Jakarta-Banten bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/2/2023).

Ridwan Kamil pun mengungkap kesalutannya terhadap Pemprov DKI yang bisa membangun MRT. Menurutnya, provinsi tetangganya itu memiliki kemampuan finansial yang luar biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena saya S1-nya arsitek, S2-nya master planing and design, di semua negara yang namanya MRT itu investasi pemerintah pusat. Namanya pemerintah daerah rata-rata ya itu nggak terlalu sanggup. Makanya saya salut dengan DKI karena provinsi tapi emang memiliki kemampuan finansial yang luar biasa. Sudah takdirnya wilayahnya punya kemampuan finansial yang luar biasa," tuturnya.

Kendati demikian, menurut Ridwan Kamil, pembangunan MRT tidak berbasis wilayah politik administrasi. Sebab, itu menyangkut pergerakan orang.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, melihat pembangunan ini tidak bisa berbasis wilayah politik administrasi, satu pergerakan orang tak bisa dibatasi oleh politik administrasi," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menandatangani kesepakatan pembangunan angkutan umum massal perkotaan atau mass rapid transit (MRT) dengan Pemprov Jawa Barat.

Penandatanganan mencakup MRT Koridor Timur-Barat (MRT East-West) atau Cikarang-Jakarta-Balaraja fase 1-stage 1 Tomang-Medan Satria. Penandatanganan dilakukan oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono di Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/2/2023).

"Kalau lihat sejarah MRT, Pemda DKI membangun MRT sejak tahun 1992. Saya mengikuti proses ini sejak tahun '95. Kalimatnya M-nya masih, R-nya rapat, T-nya terus, jadi mulai dari tahun 1992 masih rapat terus, sampai 2000, juga masih rapat terus," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam sambutannya.

Heru mengatakan perencanaan pembangunan MRT mulai kelihatan prosesnya pada tahun 2000. Namun, katanya, pembangunan MRT belum berjalan karena perdebatan soal pembiayaan.

Heru mengatakan perencanaan pembangunan MRT dipercepat ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat Gubernur DKI pada 2012. Heru mengatakan saat itu pembangunan MRT juga menuai polemik karena dianggap akan membuat macet saat proses pengerjaan.

"Eskalasi itu dipercepat ketika Pak Joko Widodo menjadi Gubernur, tepatnya 2012. Tantangannya masih cukup berat. Begitu bangun MRT, banyak warga bertanya bagaimana membangunnya, nanti macetnya bagaimana. Hari ini, menorehkan sebuah sejarah," ujarnya.

(dek/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads