Sampah-sampah yang dihasilkan manusia dapat digunakan kembali melalui sebuah proses daur ulang. Tujuan proses daur ulang itu adalah untuk mengurangi penumpukan sampah di lingkungan.
Jenis sampah terbagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Contoh sampah organik adalah sisa sayur yang tidak dimasak dan kulit buah, sedangkan contoh sampah anorganik adalah plastik, wadah produk, maupun sobekan kertas.
Lalu, bagaimana cara daur ulang sampah? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Daur Ulang Sampah?
Dilansir situs Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut, daur ulang adalah proses pembuatan barang bekas menjadi bahan baru. Jadi, barang-barang yang sudah tidak digunakan akan diproses ulang agar menjadi produk lain.
Daur ulang merupakan proses untuk menghancurkan barang yang sudah tidak digunakan, untuk kemudian diolah lagi menjadi sesuatu yang baru dan memiliki manfaat, sehingga bisa kembali digunakan. Daur ulang juga disebut sebagai recycle.
![]() |
Proses Daur Ulang Sampah
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan untuk mendaur ulang sampah sampai bisa digunakan kembali. Proses itu terdiri dari pemisahan sampah, penyimpanan sementara, hingga dikirim ke tempat daur ulang sampah. Berikut penjelasannya.
- Pemisahan
Tahap pertama dari proses daur ulang adalah pemisahan. Pada tahap ini, sampah harus dipisahkan antara limbah yang akan didaur ulang dan limbah yang akan dibuang. - Penyimpanan
Setelah dipisahkan, limbah bisa disimpan dalam kotak. Setiap kotak harus berisi satu jenis limbah, tidak boleh dicampur karena setiap jenis limbah memiliki proses daur ulang berbeda-beda. Misalnya, limbag kertas dengan kertas, dedaunan dengan dedaunan, botol kaca dengan botol kaca, dan lain-lain. - Pengiriman ke Tempat Daur Ulang
Sampah bisa langsung dikirim ke tempat daur ulang terdekat atau diberikan kepada pemulung maupun pengumpul barang bekas. Nantinya, sampah-sampah tersebut akan dikirim ke tempat daur ulang.
Cara Daur Ulang Sampah Organik
Dilansir situs Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia. Sampah organik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Sampah Organik Basah: sampah organik yang banyak mengandung air, contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.
- Sampah Organik Kering: sampah organik yang sedikit mengandung air, contohnya kayu, ranting pohon, kayu dan daun-daun kering.
Sampah organik dapat didaur ulang menjadi kompos. Dikutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, cara-cara pengolahan sampah organik adalah sebagai berikut.
- Mengumpulkan Sampah
Sampah yang bisa digunakan dan didaur ulang menjadi pupuk kompos adalah sampah organik. Kumpulkan sampah-sampah organik untuk dibuat menjadi kompos. - Proses Pencacahan
Setelah mengumpulkan sampah organik, lakukan proses pencacahan agar sampah organik tersebut menjadi lebih lembut. Buatlah sampah sayur organik menjadi berukuran 1 sampai dengan 2 cm. - Proses Pendiaman
Masukkan sampah-sampah itu ke dalam sebuah wadah. Agar bisa menjadi pupuk kompos, Anda harus mendiamkan sampah organik yang sudah dicacah. Tujuannya agar terjadi pembusukan. Proses pembusukan bisa dipercepat jika menggunakan larutan EM4 atau bisa juga menunggu sampah tersebut membusuk sendiri. - Tutup Rapat
Sampah organik harus didiamkan di tempat yang tertutup rapat dan kedap udara. Udara bisa membuat proses pembusukan tidak berjalan dengan sempurna. - Tunggu Sampai 2 Minggu
Diamkan pupuk tersebut selama dua minggu agar pembusukan sempurna. Selama dua minggu tersebut, aduk pupuk di dalam wadah selama tiga hari sekali. Selama dua minggu tersebut, akan dua jenis pupuk kompos yang dihasilkan yaitu padat dan cair.
Lihat juga Video 'UGM akan Kembangkan Alat Pengolah Limbah Kantong Plastik GeNose':
Lalu, bagaimana proses daur ulang sampah anorganik? Cek halaman selanjutnya.