Terungkap, Bripda HS Niat Curi Mobil Sopir Taksi demi Tutupi Utang ke Kakak

Terungkap, Bripda HS Niat Curi Mobil Sopir Taksi demi Tutupi Utang ke Kakak

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 16 Feb 2023 19:34 WIB
Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror tersangka pembunuhan sopir taksi online di Depok.
Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror tersangka pembunuhan sopir taksi online di Depok. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Bripda HS berniat mencuri mobil milik Sony Rizal Tahitoe (59), sopir taksi online yang kemudian dibunuhnya di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok. Aksi tersebut dilakukan untuk menutupi utang kepada abangnya.

Dalam rekonstruksi kasus yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023), mulanya Bripda HS menerima telepon dari abangnya yang berada di Medan, Sumatera Utara. Bripda HS diperintahkan kakaknya membeli sebuah unit mobil seharga Rp 90 juta dengan uang muka Rp 20 juta.

"Adegan pertama tersangka dikabari abangnya yang ada di Medan bahwa abang tersangka sudah mentransfer uang Rp 20 juta untuk DP mobil Terios harganya Rp 90 juta, sisanya Rp 70 juta akan ditransfer pada malam harinya," ujar penyidik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih dibayarkan, uang tersebut justru dipakai Bripda HS untuk bermain judi. Selain itu, uang pelunasan sebesar Rp 70 juta ikut ludes dipakai untuk bermain judi.

"Adegan ketiga abang tersangka mentransfer kembali uang sisa Rp 70 juta dan habis digunakan tersangka untuk bermain judi juga," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Timbul Niat Mencuri

Karena hal tersebut, akhirnya timbul niat Bripda HS untuk mencuri mobil dengan sasaran driver taksi online. Uang tersebut nantinya akan dikembalikan kepada kakaknya untuk mengganti uang yang sebelumnya habis digunakan untuk bermain judi.

"Tersangka berinisiatif melakukan pencurian mobil target taksi online dijual di Jambi, uang penjualan akan dikembalikan ke abangnya," ujarnya.

Gagal Mencuri Mobil

Aksi pencurian mobil korban berujung gagal. Setelah Bripda HS menusuk korban. Dia keluar dari mobil untuk mengambil alih kemudi. Namun kemudian korban menekan tombol central lock yang membuat mobil tersebut terkunci dari dalam.

"Namun saat tersangka mencoba membuka pintu sopir ternyata pintu tersebut sudah terkunci central lock. Tersangka mencoba membuka pintu mobil satu per satu namun tidak berhasil," kata polisi membacakan adegan rekonstruksi, di lokasi, Kamis (16/2/2023).

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Setelah itu, Bripda HS kabur, tetapi tak lama kemudian kembali karena teringat barang miliknya, termasuk KTA Densus 88 Antiteror, tertinggal di mobil.

"Tersangka kembali lagi ke mobil dan mengetuk pintu mobil dan mengatakan, 'Pak... buka Pak' tetapi korban tidak membuka pintu mobil tersebut," ujarnya.

Seorang warga di Perumahan Bukit Cengkeh I melihat kejadian itu. Hal tersebut direspons korban dengan membunyikan klakson sebagai pertanda meminta pertolongan.

Setelah itu, Bripda HS pun meninggalkan TKP. Setelah dibunuh, korban belum meninggal dan sempat menjalankan kendaraannya menuju portal hingga akhirnya tergeletak di sana dengan kondisi bersimbah darah.

Halaman 3 dari 2
(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads