Kasus dugaan pencabulan oleh eks Ketua Demokrat Probolinggo, Dedik Riyawan, kepada karyawannya, PS (19) memasuki babak baru. Korban didampingi keluarganya mencabut laporan dugaan kekerasan seksual terhadap terlapor Dedik Riyawan.
Kasi Humas Polres Probolinggo Kota Iptu Zainullah membenarkan adanya pengajuan pencabutan laporan dari pihak korban. Namun saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pimpinan apakah pencabutan laporan oleh korban disetujui atau tidak.
"Membenarkan ada pencabutan laporan dari pihak korban PS, korban pelecehan dan kekerasan seksual, cuma kami masih menunggu keputusan dari Pak Kapolres," ujar Iptu Zainullah, seperti dilansir detikJatim, Kamis (16/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Dedik menjadi tersangka dan ditahan setelah dilaporkan karyawannya atas dugaan pencabulan. Peristiwa ini terjadi saat tersangka bersama korban mengantar pesanan katering. Lalu, keduanya belanja sapu dan pel untuk membersihkan depot makanan yang baru di Kanigaran, Kota Probolinggo.
Dalam perjalanan itulah korban diduga dilecehkan. Korban tidak terima dengan perlakuan tersangka. Bahkan korban sempat memberontak dan menolak saat dilecehkan. Korban yang ketakutan akhirnya keluar dari mobil dan berlari pulang ke rumahnya. Setiba di rumah, korban menceritakan kejadian yang dialami ke keluarganya.
Tak terima atas perbuatan sang majikan, korban dan keluarganya melaporkan perbuatan Dedik ke polisi. Mereka melaporkan perbuatan cabul Dedik ke SPKT Polres Probolinggo pada Rabu (8/2) malam.
DPD Demokrat Jatim pun melakukan gerak cepat. Jabatan Dedik sebagai ketua langsung dicopot. Dedik juga telah dinonaktifkan sebagai kader partai berlambang mirip bintang Mercy ini.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan juga 'Guru Cabuli 3 Muridnya di Sulsel, Ternyata Kambuhan dari Tahun 2012':