.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kecepatan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam merespons penanganan bencana dan kecelakaan. Jokowi pun mencontohkan respons Basarnas saat kecelakaan AirAsia di 2014 hingga Sriwijaya Air SJ 182.
"Kita semuanya berharap tidak ada bencana tidak ada kecelakaan besar. Tapi kita tahu bahwa pengalaman-pengalaman yang ada dari saat ada AirAsia di 2014 yang jatuh di Perairan Belitung," kata Jokowi di Rapat Kerja Basarnas dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Nasional tahun 2023, Kamis (16/2/2023).
"Kemudian Sriwijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu, kemudian Lion Air JT 610 di Perairan Karawang di 2018 dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba di 2018," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengaku terus memonitor penanganan bencana. Dia kembali menegaskan Basarnas mempunyai kecepatan dalam merespons terjadinya bencana.
"Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan kecepatan respons dari Basarnas. Saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat," imbuh dia.
Jokowi mengatakan respons cepat Basarnas memang dibutuhkan dalam penanganan bencana dan kecelakaan. Sebab, menurutnya, tindakan itulah yang diharapkan para korban.
"Karena memang harapan korban dan keluarga korban itu bertumpu pada tim SAR, kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR," ujar Jokowi.
Karena itu, Jokowi menilai penggunaan teknologi untuk mempercepat pencarian dan pertolongan korban bencana dan kecelakaan sangat penting.
"Oleh sebab itu menurut saya yang namanya penggunaan teknologi untuk mempercepat pencarian dan pertolongan ini sangat penting," kata dia.
Lihat juga Video: Penampakan Ular di Pesawat AirAsia
