Jadi Delegasi RI di UPM, Kompol Rovan Bicara Strategi Vaksinasi

ADVERTISEMENT

Jadi Delegasi RI di UPM, Kompol Rovan Bicara Strategi Vaksinasi

Atta Kharisma - detikNews
Rabu, 15 Feb 2023 23:32 WIB
Delegasi Indonesia menjadi narasumber di hadapan mahasiswa pascasarjana Universiti Putra Malaysia (UPM)
Foto: Istimewa
Jakarta -

Delegasi Indonesia menjadi narasumber di hadapan mahasiswa pascasarjana Universiti Putra Malaysia (UPM), Serdang Selangor, Malaysia, Rabu (15/2). Para delegasi tersebut berbagi pengalaman di Gedung Dewan Taklimat Serdang dalam forum bertajuk 'Driving Innovation and Communication Strategy in VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, and Ambigious) Era'.

Adapun delegasi Indonesia yaitu Prof. Dr. Erman Anom, Dr. Fadil Imran, Dr. Ruslan Ramli, Dr. Supriyanto, Dr. Devie Rahmawati, Badya Wijaya MH, Kompol Rovan Richard Mahenu M.Si., dan Youna Chatrine Bachtiar, M.IKom. UPM sendiri merupakan kampus terbaik kedua di Malaysia dengan peringkat 123 di dunia.

"Dalam menghadapi VUCA seperti pandemi, dibutuhkan sedikitnya 11 kapasitas yang terbagi atas tiga payung teori yaitu kemampuan komunikasi, organisasi dan profesional. Setiap negara memiliki perbedaan tentang aspek mana yang lebih kuat dalam melewati VUCA," ujar perwakilan UPM Prof. Dr. Zulhamri Abdullah dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2/2023).

"Yang terpenting, teori tepat untuk negara-negara Barat, belum tentu bekerja di negara Asia misalnya, karena konteks yang berbeda," sambungnya.

Sementara itu, Fadil Imran yang hadir secara daring mengatakan di era VUCA, upaya untuk mengelola kebijakan agar mampu diterima oleh publik ialah dengan memenangkan hati dan pikiran melalui 4P (Public-Private-People-Partnership). Adapun hal pertama yakni mengedepankan kolaborasi bersama akademisi untuk mendapatkan behavioral insight (science-based policing).

"Kemudian menyusun desain program bersama para praktisi dan profesional serta merangkul masyarakat dengan kekuatan kearifan lokal, Gotong Royong," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Rovan Richard Mahenu mengatakan perlu adanya inovasi dalam menjalankan kebijakan vaksinasi di era VUCA melalui sembilan strategi. Antara lain decentralization, consistent duration, partnership, good accessibility, social communication, modesty, number of spots, no quota spots dan kebinekaan.

"Melalui kepemimpinan yang kuat dari organisasi seperti PMJ, maka dapat dihitung dengan cermat, tepat dan akurat upaya pencapaian target vaksinasi, sehingga inisiatif vaksinasi merdeka pun dijadikan role model di tingkat nasional," jelasnya.

Di sisi lain, Supriyanto mengatakan VUCA pandemi yang juga menghantam aspek ekonomi yang diurai tantangannya melalui program Kampung Tangguh Jaya (KTJ) di 889 lokasi di seluruh Wilayah Hukum Polda Metro Jaya. Menurutnya, KTJ bukan hanya mampu menurunkan lebih dari 70% kasus COVID-19 di seluruh KTJ, tapu juga mampu menjadikan masyarakat tangguh secara ekonomi dan kantibmas.

Sementara itu, Devie Rahmawati yang hadir secara luring di Malaysia mengatakan komunikasi merupakan kunci dari keberhasilan Indonesia melewati VUCA pandemi lewat komunikasi kepada hepta-helix (pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, OMS, media dan individual) melalui struktur sosial patron-client, yang bertemu dengan warisan kearifan bangsa dan gotong royong.

Devie menambahkan pandemi juga memicu munculnya inovasi SiapBergerak yang terus menghimpun kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan masyarakat, dengan berbasis teknologi digital. Terbukti, berbagai aksi kemanusiaan apapun setelah COVID, jumlah warga yang ingin berpartispasi dalam kegiatan sosial selalu 2-3 kali lipat lebih banyak dari jumlah kerelawanan yang dibutuhkan.

Kegiatan diakhiri dengan diskusi bersama Wakil Rektor UPM Bidang Akademik dan Antar Bangsa Prof. Dr. Ismi Arif Ismail, PGA Siti Noor Haslina dan Sasha mengenai aspek pertukaran pengajar dan mahasiswa, joint courses, projects hingga study trips. Hal ini menjadi bagian dari kerja sama konkrit menyambut Keketuaan ASEAN 2023 oleh Indonesia dengan tema ASEAN Matters, Epicentrum of Growth.

Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dan dukungan Universitas Esa Unggul, Polda Metro Jaya (PMJ), Kominfo RI, Program Vokasi Universitas Indonesia hingga SiapBergerak.

(ncm/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT