Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melaporkan data kemiskinan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Sejauh ini, pihaknya menghimpun 3,9 juta data kemiskinan di Jakarta.
"Kami laporkan kepada Bapak Menteri ada kurang lebih 3 juta warga, tepatnya 3,9 juta," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).
Heru memerinci, data tersebut dihimpun dari berbagai instansi terkait, yaitu data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Dinas Sosial DKI Jakarta. Kemudian, Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari BKKBN dan pendataan bangunan, individu, dan keluarga (Carik Jakarta) dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pendataan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 3 data tadi P3KE, DTKS, Carik, ketemulah 3 juta," jelasnya.
Lebih lanjut Heru menyampaikan angka 3,9 juta itu termasuk data stunting dan kemiskinan ekstrem. Sampai saat ini, tersisa sekitar 146 ribu data yang masih proses sinkronisasi.
"DKI sebagai contoh sudah tidak ada perbedaan lagi antara data P3KE dengan DTKS. Sisanya tadi ada data 146 ribu yang kami harus masukkan di data DTKS," ucapnya.
Jutaan data yang teridentifikasi itu sudah sesuai dengan nama dan alamat (by name by address). Sejauh ini proses sinkronisasi data pun masih berjalan. Heru pun berjanji akan melaporkan perkembangan data terbaru kepada Muhadjir.
"Sisanya nanti sedang diskrining di lapangan, kami turun dan kami lapor berkala itu tugas kami yang diberikan oleh Pak Menko nanti kami laporkan ke Pak Menko secara tertulis," jelasnya.
Simak juga 'Warga Miskin RI Naik Jadi 26,36 Juta Jiwa':