Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap bahwa kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) menggalang dana dengan dalih korban gempa Cianjur. Nasir Abbas selaku mantan teroris yang pernah menjabat sebagai Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiah (JI) menyebut modus ini sudah lama dilakukan kelompok-kelompok teroris.
"Sudah sejak lama praktik ini dilakukan. Bukan hanya JAD, tapi juga kelompok lain," kata Nasir Abbas saat dihubungi, Senin (13/2/2023).
Nasir menyebut dana tersebut nantinya akan diperuntukkan sebagai dana operasional organisasi. Bahkan untuk kebutuhan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesempatan mengumpulkan dana kemanusiaan, ada juga yang disisihkan buat kelompok. Buat operasional kelompok, kebutuhan sehari-hari, kebutuhan kegiatan," katanya.
Lebih lanjut, dia juga menyebut bahwa praktik tersebut diyakini oleh para teroris sebagai tindakan yang halal.
"Iya benar (dianggap halal), begitu keyakinan mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, menjelaskan perkembangan penanganan kasus terorisme di dalam negeri. Ia mengatakan kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) menggalang dana dengan dalih korban gempa Cianjur.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja di gedung Nusantara II, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023). Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Pangeran Khairul Saleh.
"Kegiatan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) saat ini masih melakukan penggalangan dana dengan mencoba merebut simpati masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan antara lain terhadap kegiatan-kegiatan peristiwa gempa bumi di Cianjur lalu," kata Boy Rafli dalam pemaparannya, Senin (13/2).
Boy mengatakan ada pula kelompok Jamaah Islamiyyah (JI) yang berupaya memperkuat organisasi dengan musyawarah kerja. Sementara itu, kelompok kriminal bersenjata (KKB) meneror dengan cara mengklaim aksi teror pembakaran pesawat Susi Air dan menyandera sang pilot.
"Selain itu, pada 7 Februari 2023 kelompok kriminal bersenjata (KKB) di papua pimpinan Egianus Kogoya mengklaim telah bertanggung jawab terhadap aksi teror pembakaran pesawat Susi Air yang menyandera pilot Selandia Baru bernama Philip Marthen," kata Boy.
"Insiden tersebut menjadi insiden ketiga di awal tahun 2023 setelah penembakan terhadap pesawat Trigana Air dan Ikairos," ujarnya.
Simak Video Kepala BNPT Ungkap JAD Galang Dana Melalui Bantuan Gempa Cianjur':