Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau intermediate treatment facility (ITF) Sunter di Jakarta Utara tersendat. Pemprov DKI Jakarta menyebut saat ini JakPro selaku BUMD yang bertugas menangani ITF Sunter tengah mengevaluasi proses pemilihan mitra.
"Lagi berhenti dulu. Kata JakPro lagi ada evaluasi pada saat pemilihan mitranya kemarin," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/2/2023).
Asep enggan menyebutkan kapan proses evaluasi itu selesai dilakukan. Yang jelas, proses ini dilakukan lantaran JakPro baru saja mengganti jajaran direksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang kemarin ada proses penggantian direksi jadi direksi baru perlu melihat. Nah itu sedang dilakukan," jelasnya.
Dinas Lingkungan Hidup sendiri telah melayangkan surat agar JakPro melakukan percepatan terhadap proses pemilihan mitra. Mengingat proyek ini telah menjadi atensi dari Presiden Joko Widodo.
"Memang kami sih sudah bersurat kepada PT JakPro untuk mempercepat saja prosesnya. Surat terakhir sekitar dua atau tiga minggu yang lalu," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyorot soal pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau intermediate treatment facility (ITF) Sunter di Jakarta Utara. Anak Usaha JakPro, PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) menargetkan pembangunan ITF Sunter dimulai pada November 2023.
"Sesuai rencana kami, di bulan Mei kami harus melaksanakan konstruksi sebelum akhir November karena ada target yang namanya RUPTL, rancangan pengembangan tenaga listrik nasional, yang harus kami capai sebelum 2026," kata Direktur Keuangan PT JSL Nagwa Lestari saat rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Sekadar informasi, PT JSL merupakan anak usaha PT Jakarta Propertindo yang bertugas menangani ITF Sunter. Adapun target konstruksi maksimal akhir tahun itu berkaitan dengan proyek ITF Sunter yang masuk dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL). Nagwa berujar, pada Kamis (26/1) lalu, Jokowi kembali mewanti-wanti keberlanjutan ITF Sunter.
"Kamis 26 Januari kami dipanggil dewan energi nasional yang diketuai Pak Jokowi, yang mengingatkan kembali termasuk juga mengingatkan kembali kepada DKI untuk segera menyelenggarakan ruet-nya, rencana umum pemanfaatan energi daerah," ujarnya.
"Kami merupakan salah satu bagian dari target mereka, di samping proyek strategi nasional, dan proyek strategis daerah," tambah dia.
Merujuk dokumen yang ditampilkan dalam rapat hari ini, nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek ITF Sunter sebesar Rp 5,2 triliun. Di tahun ini, Pemprov DKI memberikan suntikan modal senilai Rp 517 miliar untuk PT JSL untuk kegiatan pengawasan perencanaan dan jaminan pelaksanaan PJBL.
Simak Video 'Reaksi Heru Disentil Jokowi Soal ITF Sunter-Sodetan Ciliwung-Giant Sea Wall':