"Awal mulanya masalah bisnis antara saudari L dengan saudara M sebesar Rp 300 juta dan sudah dibayar sebesar Rp 100 juta ke saudara M," kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).
Fuady mengatakan L sempat meminta bantuan pada satu kelompok untuk menangih utang kepada korban M. Kelompok tersebut lalu datang ke kediaman M pada Sabtu (11/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun, proses penagihan utang itu menimbulkan keributan. Buntut dari keributan itu korban MS mengalami luka bacok pada bagian dada hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Dan langsung terjadi keributan antara kelompok Ambon dan kelompok Madura sehingga salah satu mengalami luka bacok pada bagian dada dan mengakibatkan meninggal dunia," ungkap Fuady.
Korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, guna dilakukan visum et repertum (VER) atau forensik. Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembacokan.
"Untuk para saksi sudah dbawa ke Polres Metro Depok untuk diambil keterangannya," ujar Fuady.
Simak juga 'Saat Ricuh Pemilihan BEM IAIN Palopo, Kampus Dirusak-Polisi Terluka':
(ygs/ygs)