Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meraih penghargaan 'Trofi Abyakta' Anugerah Kebudayaan PWI (AK-PWI) Pusat 2023. Penghargaan tersebut diterima olehnya saat puncak peringatan Hari Pers Nasional 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2) kemarin.
Turut hadir dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal Sembiring Depari, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, serta para tamu undangan, dan perwakilan organisasi wartawan dari seluruh Tanah Air.
"Penghargaan dari PWI Pusat ini merupakan kebanggaan bagi saya pribadi dan seluruh rakyat Surabaya. Sehingga penghargaan ini kita berikan dan berikan rasa hormat kepada seluruh warga Surabaya," kata Eri dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 500 kabupaten/kota di Indonesia, Eri Cahyadi masuk dalam 10 besar yang berhasil meraih Anugerah Kebudayaan PWI 2023. penghargaan yang diberikan melalui program Dandan Omah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) merupakan wujud keberhasilan seluruh masyarakat Kota Surabaya.
Dandan Omah Rutilahu merupakan satu di antara program padat karya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Program ini secara tidak langsung telah menggugah rasa gotong-royong dan guyub-rukun masyarakat Kota Surabaya.
"Matur nuwun (terima kasih) PWI Jawa Timur. Semoga sinergitas yang kuat ini akan membawa Surabaya jauh lebih hebat dari pada hari ini. Karena sinergi kuat Surabaya hebat," jelasnya.
Manfaat program ini juga dirasakan warga di wilayah sekitar. Dimana yang mengerjakan Dandan Omah adalah warga sekitar hingga pembelian alat dan bahan bangunan juga dilakukan di wilayah setempat.
"Jadi di situlah penilaian terkait guyub rukun dan gotong royongnya. Dengan Rutilahu, maka bisa mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran. Itu yang mendapatkan penghargaan," jelasnya.
Ia mengatakan gotong royong mampu menjadi dasar kuat untuk membawa Surabaya menjadi kota yang luar biasa. Menurutnya, gotong royong mampu membuat angka kemiskinan dan pengangguran di Surabaya turun. Imbasnya, hal tersebut bisa memberikan pengaruh positif terhadap roda perekonomian di Surabaya. Serta berdampak positif juga untuk menekan angka stunting.
"Ketika Dandan Omah Rutilahu ini digerakkan, maka mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran dan menggerakkan ekonomi," ungkapnya.
Ia meyakini semangat gotong royong masyarakat Surabaya tidak bakal luntur, meskipun zaman telah berubah menjadi lebih modern.
"Inilah hebatnya warga Surabaya, dengan zaman modernisasi, sebagai kota dunia, tapi guyub-rukunnya, gotong-royongnya tidak hilang. Top warga Surabaya. Matur nuwun (terima kasih), bangun terus bareng-bareng, sinergi kuat, Surabaya hebat," ungkapnya.
Peran Media di Program Dandan Omah
Ia menjelaskan media memiliki peran yang penting dalam program tersebut. Menurutnya, hal tersebut terlihat dari terjaganya semangat gotong royong yang masih dijaga oleh masyarakat Surabaya.
"Akhirnya, membuat warga Surabaya semakin berlomba untuk menjadi bagian dari (perbaikan) rutilahu. Tak hanya tenaga namun juga ada yang memberikan bantuan hingga memberikan uang," katanya.
Menurutnya, media massa juga ikut menggugah orang untuk memberikan kelebihannya. Sehingga Surabaya hari ini laju perekonomiannya 7,5 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Surabaya telah menembus 7,17 persen selama 2022. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dibanding 9 tahun terakhir. Sedangkan untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun dari 9,68 persen (2021) menjadi 7,62 persen (2022).
"Ini karena apa? Ini karena peran pers yang ada di Kota Surabaya. Yang menggugah rasa seluruh warga Surabaya untuk mau bahu membahu bergerak bersama menyelesaikan semua masalah di Kota Surabaya," tutupnya.
(akn/ega)