BMKG mencatat 1.079 gempa terjadi di Jayapura sejak awal Januari 2023. Namun gempa yang dirasakan warga hanya 132 kali.
"Berdasarkan pengamatan BMKG sejak 2 Januari tahun ini hingga 9 Februari pukul 14.25 WIB, telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Jayapura sebanyak 1079 kali termasuk kali ini. Jadi ini bukan satu-satunya gempa," kata Kepala BMKG Dwikorita, dalam jumpa pers, Kamis (9/2/2023).
"Jadi sejak 2 Januari di kota Jayapura dan sekitarnya sudah terjadi 1.079 kali kejadian gempa dan 132 kali di antaranya dirasakan oleh masyarakat, sehingga sudah sejak beberapa waktu lalu belum lama, BMKG menggencarkan sosialisasi kewaspadaan gempa sebelum gempa ini," lanjut dia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menambahkan Jayapura merupakan kawasan seismik dan kompleks. Daryono menyebut hal tersebut menunjukkan batuan di daerah tersebut rapuh dan mudah terjadi gempa.
"Sehingga perlu diyakinkan ke depan kawasan Jayapura perlu memerhatikan bangunan tahan gempa. Gempa tidak membunuh tidak melukai, tapi bangunan roboh menyebabkan luka atau meninggal, sehingga perlu untuk mengantisipasi itu, masyarakat perlu membangun bangunan yang struktur kuat," katanya.
Daryono mengatakan kondisi batuan di titik gempa Jayapura hari ini berpotensi memicu rekaan yang terus terjadi. Jadi gempa bisa akan terus terjadi.
"Tapi suatu saat akan berakhir," kata Daryono.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto menyampaikan aktivitas gempa di Jayapura tinggi dan jenis dangkal. Dia mengatakan hal itu yang menyebabkan gempa terus terjadi di Jayapura.
"Karakteristik di Jayapura itu aktivitas gempanya tinggi karena gempa di sini gempa dangkal dan batuannya mudah patah, sehingga di situ menyebabkan aktivitas terus menerus sejak Januari," ucapnya.
4 Orang Tewas Usai Gempa Jayapura
Sebuah kafe roboh ke laut usai gempa M 5,4 di Jayapura, Papua. Empat orang yang berada di kafe tersebut tewas karena terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
"Laporan per pukul 15.00 WIB telah dievakuasi 4 korban dalam kondisi meninggal dunia yang merupakan pengunjung kafetaria yang tadi disampaikan roboh dan masuk ke laut, korban terperangkap di bawah reruntuhan kafe dan tertutup atapnya," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam jumpa pers.
Dia menyebut kondisi tersebut menyulitkan warga yang tidak bisa berenang. Muhari mengatakan BPBD setempat saat ini masih berupaya mencari kemungkinan ada korban di kafe yang roboh ke laut itu.
"Saat ini proses pencarian korban masih berlangsung kita berharap dan mendoakan supaya korban yang saat ini mungkin masih terperangkap bisa segera terselamatkan dan dalam keadaan hidup," ujarnya.
(idn/hri)
