Jokowi: Media Harus Jadi Communication of Hope, Beri Harapan ke Kita Semua

Jokowi: Media Harus Jadi Communication of Hope, Beri Harapan ke Kita Semua

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 09 Feb 2023 12:32 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara peran media mainstream bagi bangsa dan negara. Jokowi meminta media mainstream menjalankan perannya sebagai communication of hope.

"Penting sekali menjadi clearing house of information, menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope, yang memberi harapan kepada kita semuanya," kata Jokowi di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).

Menurut Jokowi, media mainstream dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. "Insan media arus utama, media mainstream, justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi melanjutkan, peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan post-truth, pasca-fakta, dan pasca-kebenaran.

"Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth, dan membangun optimisme," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

Karena itu, Jokowi meminta semua pihak mendukung keberadaan media mainstream. Sebab, menurutnya, untuk bisa berkelanjutan media arus utama harus melakukan langkah strategis dan inovatif.

"Oleh karena itu, saya minta semua pihak, baik pada lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung keberadaan media arus utama," papar dia.

Dunia Pers Sedang Tidak Baik-baik Saja

Jokowi menilai dunia pers saat ini tidak sedang baik-baik saja. Menurut dia, isu utama pers saat ini sudah bergeser.

"Saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik baik saja. Saya ulang, dunia pers sedang tidak baik baik saja. Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers. Selalu itu yang kita suarakan. Tapi sekarang apakah isu utamanya tetap sama? Menurut saya sudah bergeser. Karena kurang bebas, apalagi kita sekarang ini. Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya," papar Jokowi.

Simak Video 'Analisis Jokowi soal Beda Dunia Pers Dulu dan Sekarang':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurut Jokowi, masalah utama dalam dunia pers saat ini adalah pemberitaan yang bertanggung jawab. Sebab, lanjut dia, saat ini media sosial dan platform asing membombardir masyarakat dengan berita yang mementingkan sisi komersial semata.

"Sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab. Karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing. Dan umumnya tidak be-redaksi, atau dikendalikan oleh AI. Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," papar Jokowi.

Jokowi menuturkan, banyak berita yang beredar di media sosial juga mengorbankan kualitas jurnalisme. Dia pun meminta hal seperti ini tidak mendominasi kehidupan bangsa Indonesia.

"Sekarang ini banyak sekali, dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik, ini yang kita akan semakin kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredar semakin terdesak dalam peta pemberitaan," ujar dia.

Halaman 3 dari 2
(mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads