Kisruh Pemilihan Rektor, Mahasiswa IAIN Imam Bonjol Demo
Senin, 14 Agu 2006 16:11 WIB
Padang - Ratusan mahasiswa Institut Ilmu Agama Islam (IAIN) Imam Bonjol Padang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli IAIN (GMP-I) kembali melakukan aksi demonstrasi menuntut agar rektor terpilih segera dilantik, Senin (14/8/2006). Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberhentikan MenteriAgama Maftuh Basyuni karena dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan pemilihan rektor di kampus tersebut.Selain berorasi secara bergantian, aksi demonstrasi juga diwarnai dengan pembakaran ban bekas di depan rektorat IAIN. Dalam aksi yang berlansung sekitar 4 jam tersebut, tidak seorang pun pejabat IAIN yang menemui mereka. Kecewa dengan sikap pimpinan mereka, mahasiswa melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Sumbar di jalan Khatib Sulaiman Padang.Presiden GMP-I, M. Shiddiq mengatakan, melantik rektor yang terpilih merupakan satu-satunya jalan untuk mengakhiri kisruh di IAIN Imam Bonjol."Kita minta agar ijazah wisudawan yang dikeluarkan bulan Mei 2006 lalu ditinjau ulang karena ditandatangani rektor yang telah habis masa jabatannya," ujarnya.Kisruh di IAIN Imam Bonjol tersebut berawal ketika surat Menteri Agama meminta pemilihan ulang rektor segera dilakukan. Permintaan Menag tersebut kontan menimbulkan serangkaian aksi demontsrasi, baik oleh mahasiswa maupun dosen. Alasannya, Naroen Haroen, dosen IAIN IB yang juga Ketua MUI Sumbar, telah memenangi pemilihan rektor dengan meraih 133 suara. Sementara, Maidir Haroen (Rektor IAIN IB periode 2001-2006) hanya meraih 109 suara dan Yahya Jaya (dosen IAIB IB) mendapat satu suara. Dalam perkembangannya, kisruh di IAIN Imam Bonjol malah dikaitkan-kaitkan dengan masalah lainnya, seperti adanya upaya menebarkan sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme di kampus IAIN Imam Bonjol oleh pihak lain.
(nrl/)