BW Singgung Formula E soal Mundurnya Fitroh, Begini Tanggapan KPK

ADVERTISEMENT

BW Singgung Formula E soal Mundurnya Fitroh, Begini Tanggapan KPK

Ilham Oktafian - detikNews
Senin, 06 Feb 2023 20:54 WIB
Gedung KPK
Gedung KPK (Andika Prasetya/detikcom)
Jakarta -

Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) mengungkap Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung) tak tersenyum dan menegakkan kepala saat pulang ke Kejagung. BW pun menyinggung kasus Formula E terkait kembalinya Fitroh.

"Kendati dia tak mau menjelaskan secara langsung tapi dia terus menegakkan integritasnya. Katanya, saya kembali memang tidak tersenyum tapi saya bisa menegakkan kepala saat pulang ke kejaksaan," ujar BW dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (6/2/2023).

BW sendiri menyebut ada 3 hal yang menyebabkan Fitroh kembali ke Kejagung. Pertama, kata dia, lantaran ada perbedaan pendapat terkait Formula E.

"Kesatu, ada satu sinyalemen berupa percakapan berkaitan dengan kasus Formula E yang diduga dikemukakan salah satu Pimpinan KPK yang menegaskan, '... jika nggak setuju, maka silakan keluar dari grup,'" papar dia.

"Kedua, frasa kata "... SILAKAN KELUAR ..." punya konotasi sebagai bentuk 'ancaman' dan hal itu juga bisa disebut sebagai kekerasan verbal. Untuk itu perlu dipertanyakan, bukankah hal ini sebagai pelanggaran atas 3 (tiga) dari 5 (lima) asas KPK, yaitu: akuntabilitas, kepastian hukum dan kepentingan umum," imbuh BW.

Selanjutnya terkait komentar Menko Polhukam Mahfud Md soal kasus Formula E dan Anies Baswedan. BW menuding ada keterkaitan antara komentar Mahfud tersebut dan kembalinya Fitroh.

"Bisa jadi malah KPK sendiri yang dapat dituding sedang 'bermain politik' dan diperkuat oleh Mahfud yang menyebutkan adanya politisasi," kata dia.

"Bila fakta di atas dalam poin 3 dikaitkan dengan pernyataan Mahfud Md dalam poin 4 maka dapat dikonstruksi sebuah kenyataan, yaitu: sebagian Pimpinan KPK berupaya memaksakan kepentingannya untuk mentersangkakan Anies, sehingga menyebabkan, salah satunya, Direktur Penuntutan KPK mengundurkan diri," terang dia.

Tanggapan KPK

KPK menanggapi komentar BW soal kembalinya Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto ke Kejagung. Menurut KPK, pernyataan BW merupakan bentuk intervensi.

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengaku mendengar kabar yang menyebut jika BW dan Fitroh bertemu. Dalam pertemuan tersebut, Fitroh dikatakan BW tak tersenyum namun menegakkan kepala. Menurut Ali, kata-kata tersebut pernah ia dengar langsung dari Fitroh.

"Kemudian juga tadi ada pemberitaan, salah satu pernyataan dari BW kalau nggak salah terkait dengan katanya ada komunikasi dengan Pak Fitroh, keluar dengan tidak tersenyum tetapi bisa menegakkan kepala" kata dia pada wartawan pada Senin (6/2/2023).

"Memang kalimat itu saya juga sudah dengar sebelumnya oleh Pak Fitroh ketika kami satu angkatan bertemu dengan beliau sebagai perpisahan dan pelepasan, termasuk disampaikan juga di acara pelepasan di lantai 15 bersama dengan ketua seluruh pimpinan dan seluruh struktural di KPK dengan suasana keakraban, suasana kekeluargaan," terang Ali.

Menurut Ali, yang dimaksud Fitroh soal tak tersenyum dan keluar dengan kepala adalah bagian dari pengabdian Fitroh. Ali pun membantah jika dikatakan ada tudingan miring soal gestur tersebut.

"Dia juga sampaikan maksudnya adalah, sedih, dia kembali ke Kejagung karena harus berpisah dengan teman-teman disini. Dengan menegakkan kepala, kan bangga bisa bergabung dengan KPK, banyak berkarya di KPK, termasuk karya beliau itu ada pedoman penuntutan, bagi jaksa itu karya ketika kemudian beliau sebagai direktur penuntutan," papar Ali.

"Sehingga dia keluar dengan kepala tegak, bukan karena misalnya ada sesuatu misalnya di kode etik dsb, tidak. Karena memang sekali lagi permintaan beliau dia harus kembali berkarir, kemudian disini juga sudah diantar oleh sekjen menghadap Kejagung sebagai apresiasi atas kinerja dari yang bersangkutan," terang dia.

Dia pun berharap tak ada yang mengkaitkan kembalinya Fitroh dengan kasus Formula E. Menurut Ali, proses penyelidikan kasus Formula E masih berjalan.

Justru, kata dia, penyataan BW merupakan bentuk intervensi lantaran dianggap menyeret KPK ke ranah politik. Ali pun meminta polemik tersebut dihentikan.

"Jadi kami mohon dan berharap termasuk kepada masyarakat jangan kemudian terus menerus menarasikan dengan dikaitkan dengan Formula E dll, kontraproduktif dengan fakta-fakta yang ada, tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada sebagaimana pemberitaan kemarin," kata dia.

"Justru pernyataan-pernyataan itu sebagai bentuk intervensi sesungguhnya kepada kami penegak hukum dengan narasi-narasi dibawa ke wilayah-wilayah politik. Saya kira stop dan akhiri persoalan seperti itu," tegas dia.

Simak juga 'Respons Dewas soal Isu KPK Paksakan Penyelidikan Formula E':

[Gambas:Video 20detik]



(dwia/dwia)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT