Pemprov DKI Jakarta bakal melakukan 'beautifikasi' atau mempercantik Taman Margasatwa Ragunan (TMR) tahun ini. Total anggaran yang disiapkan senilai Rp 130 miliar.
"Untuk 'beautifikasi', kami minta untuk tahun ini kurang lebih Rp 130 miliar dengan pendapatan kami sebagai BLU," kata Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan dr Endah Rumiati kepada wartawan, Jumat (3/2/2023).
Endah menuturkan tahun ini pihaknya hanya melakukan penataan semata, setelah selama 2 tahun terakhir anggaran 'beautifikasi' terkena refocusing karena pandemi COVID-19. Proses 'beautifikasi' ini meliputi perbaikan kandang hingga penambahan zonasi-zonasi khusus berdasarkan jenis hewan.
"Jadi kita perbaikan-perbaikan, kayak kami nanti buat zonasi-zonasi khusus karnivora. Seperti primata, kami kan udah punya pusat primata," jelasnya.
Selain itu, pihaknya menambah fasilitas di Taman Margasatwa Ragunan, yaitu jogging track sepanjang 1 kilometer. Endah menyebut selama proses 'beautifikasi' berlangsung, pihaknya perlu memindahkan para satwa ke lokasi lain, dan kini pengelola tengah mengkaji apakah Ragunan harus ditutup selama proses ini.
"Mungkin kita bisa lakukan secara parsial ya. Jadi nanti zona-zona dulu satu-satu kita selesaikan supaya pengunjung masih bisa ada yang masuk ke dalam kawasan TMR," ujarnya.
Endah kemudian menjelaskan alasan memilih 'beautifikasi' ketimbang merevitalisasi Ragunan secara keseluruhan. Meskipun telah mengantongi grand design revitalisasi, pihaknya perlu memilih desain yang tak sampai menebang pohon.
"Nanti kita pilah-pilah dulu, dari desain tersebut mana yang bisa kita pakai, yang kira-kira memang tidak mengorbankan pohon," terangnya.
Dia juga berbicara kemungkinan menaikkan tiket masuk Ragunan selepas 'beautifikasi;. Namun, kenaikan tarif itu mesti dikaji terlebih dahulu.
"Pastinya ada (perubahan harga tiket-red), memang tiket kita untuk saat ini sebesar Rp 4.000. Adapun untuk perubahan harga tiket ini nanti akan dikaji dulu, kami nggak bisa langsung mengumumkan hal ini. Jadi untuk saat ini Rp 4.000 untuk dewasa dan anak-anak Rp 3.000," imbuhnya.
(taa/aud)