Somasi Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang dilayangkan kepada Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS, Sapta Kunta Purnama, menjadi pemicu aksi demo mahasiswa FKOR UNS, Solo, kemarin. Somasi itu diduga dipicu komentar di salah satu grup WhatsApp (WA) dosen UNS.
Dalam somasi yang dilayangkan oleh pengacara MWA UNS, Sapta diduga memberikan komentar yang dinilai telah melakukan pencemaran nama baik melalui WhatsApp (WA) grup Silaturahmi Dosen. Tak hanya Dekan FKOR, somasi juga dilayangkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Prof Reviono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sapta pun buka suara terkait dengan surat somasi yang diterimanya. Sapta mengaku tidak mengetahui kesalahannya hingga dia mendapatkan surat somasi itu. Namun, dalam surat yang dia terima, somasi diberikan karena komentarnya di WA grup 'Silaturahmi Dosen'.
"Saya komentar salah satunya banyak di media dan medsos kok banyak politik kampus, banyak berita miring soal UNS. Pembunuhan mahasiswa oleh mahasiswa, pelecehan seksual, saya komentari jangan cari pembenaran tapi kita cari kebenaran. Saya tidak menyebut personal, nama institusi," kata Sapta dilansir detikJateng, Kamis (2/2/2023).
Padahal grup itu merupakan grup internal. Dia pun menyayangkan buntunya jalurnya penyelesaian secara kekeluargaan.
"Saat somasi pertama, saya sempat mau ketemu Pak Hasan (Wakil Ketua MWA Prof Hasan Fauzi), tapi Beliaunya tidak mau menerima," ujarnya.
Somasi tersebut berbuntut pada aksi demo yang dilakukan mahasiswa, alumni, dan sejumlah dosen FKOR UNS di Gedung Rektorat pagi tadi.
Baca berita selengkapnya di sini.
Lihat juga video 'Rektor UNS Soroti Kurang Meratanya Penyebaran Kualitas Guru':