Indeks Demokrasi RI Versi EIU Stagnan, PKB Singgung Ulah Buzzer

Indeks Demokrasi RI Versi EIU Stagnan, PKB Singgung Ulah Buzzer

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 03 Feb 2023 08:49 WIB
Ketua DPP PKB Daniel Johan
Daniel Johan (tengah) (Foto: Bina Penta/detikcom)
Jakarta -

PKB menilai skor indeks demokrasi Indonesia yang stagnasi harus dijadikan catatan. Namun, PKB menyadari bahwa tak mudah bagi RI mengimplementasikan demokrasi secara ideal karena penduduknya yang begitu beragam.

"Rilis The Economist Intelligence Unit (EIU) terhadap indeks demokrasi Indonesia akan kita jadikan catatan, tapi harus diingat bahwa Indonesia ini negara besar dengan penduduk sangat beragam, tentu tidak mudah dalam mengimplementasi demokrasi secara ideal," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).

Namun demikian, menurut Daniel demokrasi RI saat ini sudah luar biasa. Sebab, masyarakat memiliki kebebasan berpolitik hingga haknya dijamin konstitusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi Indonesia sudah luar biasa bisa melalui demokrasi hingga saat ini, saat ini kebebasan berpolitik sangat terbuka, hak-hak sipil dijamin oleh konstitusi. Pemilihan langsung oleh rakyat dilakukan dari tingkat presiden, gubernur, bupati bahkan sampai tingkat kepala desa, ini kan luar biasa," tutur dia.

Daniel menyebut masalah penegakan hukum di RI memang masih menjadi pekerjaan rumah. Selain itu, tambahnya, yang perlu diperbaiki adalah kesejahteraan rakyat.

ADVERTISEMENT

"Namun kita harus akui bahwa demokrasi Indonesia masih hadapi tantangan khususnya aspek penegakan hukum masih harus merah, termasuk dari sisi kesejahteraan sudah 24 tahun demokrasi berjalan tetapi masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis kesejahteraan," sebutnya.

Kemudian, Daniel juga menyinggung soal buzzer. Menurutnya, buzzer adalah salah satu faktor membuat demokrasi terdistorsi.

"Nah buzzer memang masalah tersendiri yang membuat demokrasi terdistorsi, sehingga kualitas demokrasi menjadi turun. Bukan menampilkan visi tetapi persaingan yang saling membelah, mendorong masyarakat saling berhadapan," sebutnya.

Simak juga video 'PKB Sebut Kiai-Ulama Minta Cak Imin Segera Deklarasikan Capres-Cawapres':

[Gambas:Video 20detik]



"Alangkah baiknya bila para buzzer bisa beralih menampilkan visi dan ide-ide terobosan yang buat Indonesia maju," imbuhnya.

Skor Indeks Demokrasi RI

Skor indeks demokrasi global Indonesia mengalami stagnasi. Indonesia berada di bawah Kolombia dan Filipina.

Laporan indeks demokrasi ini dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) pada Februari ini. Adapun indeks ini memiliki skala nilai dari 0 hingga 10.

Dilihat detikcom, Kamis (2/2/) peringkat pertama diduduki Norwegia dengan skor 9,81. Lalu di peringkat kedua ada Selandia Baru dengan skor 9,61. Kemudian peringkat ketiga ada Islandia dengan skor 9,52.

Sedangkan Indonesia kini berada di peringkat ke-54 dari 167 negara dengan skor 6,71. Skor ini sama dengan indeks demokrasi 2021. Namun, peringkat Indonesia turun dari 52 ke 54.

Indonesia berada di bawah Kolombia yang duduk di peringkat ke-53, yakni dengan skor 6,72. Indonesia juga berada di bawah Filipina yang peringkat ke-52 dengan skor 6,73 dan Malaysia yang peringkat ke-40 dengan skor 7,30.

Indonesia juga masih masuk kategori demokrasi cacat (flawed democracy).

Halaman 2 dari 2
(lir/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads