Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengungkap dugaan penggusuran rumah hingga gereja di Bulungan, Kalimantan Utara. Kodam Mulawarman buka suara.
Dugaan penggusuran itu disampaikan KontraS terjadi secara berkala sejak Januari hingga September 2022. Laporan yang didapat KonstraS, ada 11 rumah dan satu bangunan gereja yang diduga digusur TNI AD Bulungan.
Divisi Hukum KontraS Abimanyu mengatakan lokasi penggusuran di Desa Gunung Seriang, Kecamatan Tanjung Selor. Abimanyu menyebut lahan itu terlibat sengketa dan diklaim oleh Kodim Bulungan sebagai aset TNI yang tergolong dalam inventaris kekayaan negara (IKN).
"Di situ masalah sengketa lahan ini atau konflik agraria ini sudah berlangsung cukup lama sejak tahun 1958. Adapun asal muasal penguasaan lahan tersebut adalah harta waris dari Almarhum WS Singal yang dimiliki secara Guntai menurut hukum adat Dayak," terangnya, seperti dilansir detikSulsel, Kamis (2/2/2023).
Abimanyu menuturkan pada 4 Agustus 2022 sejumlah prajurit TNI AD Kodim 0903/Bulungan datang dengan membawa ekskavator dan menghancurkan bangunan warga. Antara lain berupa 11 rumah, 2 kios sembako, 8 rumah yang sedang dalam proses pembangunan, serta 1 bangunan Gereja GPIB Pos Pelayanan Lembah Gunung Silo-Gunung Seriang, Pastori.
Dikonfirmasi terpisah, Kapendam Kodam Mulawarman Letkol Arm Kukuh Dwi Antono mengatakan masih akan memastikan kebenaran terkait dugaan penggusuran bangunan warga. Kukuh menyebut TNI memiliki dasar sebelum melakukan penggusuran.
"Nanti saya carikan informasi terlebih dahulu karena kebetulan ada pergantian Dandim di Bulungan. Jadi kita kalau pun melakukan kegiatan seperti itu pasti punya dasar, punya data, punya kelengkapan. Jadi kita tidak akan pernah menggusur warga yang memang bukan hak kita," kata Kukuh.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga 'Isak Tangis Warga Warnai Eksekusi Rumah untuk Proyek Tol Japek 2':