Heru Budi 'Beautifikasi' Jalur Hijau Pejagalan Jelang KTT ASEAN

ADVERTISEMENT

Heru Budi 'Beautifikasi' Jalur Hijau Pejagalan Jelang KTT ASEAN

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 02 Feb 2023 14:38 WIB
Heru Budi Tata Jalur Hijau Pejagalan Sisi Tol Bandara Jelang KTT ASEAN (Tiara/detikcom)
Heru Budi menata jalur hijau Pejagalan disi Tol Bandara menjelang KTT ASEAN. (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan 'beautifikasi' atau mempercantik jalur hijau pergudangan Pejagalan sisi tol Bandara. Nantinya, jalur tol ini akan dilewati delegasi KTT ASEAN pada September mendatang.

Heru menjelaskan proses penataan dilakukan sepanjang 1,5 kilometer jalur hijau tersebut. Total tanaman yang bakal ditanam sebanyak 850 pohon.

"Yang tadinya di tempat kita berdiri ini tempat parkir truk-truk, sehingga dilihat dari jalan tol kurang bagus. Maka Pak Wali melakukan beautifikasi sepanjang 1,5 kilometer dan butuh penanaman pohon, 850 pohon," kata Heru Budi di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (2/2/2023).

Lebih lanjut dia menjelaskan, berbagai jenis pohon ditanam di lokasi ini, antara lain pohon spathodea, pohon jamblang, hingga pohon cempedak.

"Plus sepanjang 1 kilometer di pinggir jalan kita tanam bambu jepang," ujarnya.

Heru Budi Tata Jalur Hijau Pejagalan Sisi Tol Bandara Jelang KTT ASEAN (Tiara/detikcom)Heru Budi menata jalur hijau Pejagalan sisi tol Bandara menjelang KTT ASEAN. (Tiara/detikcom)

Heru berujar, jalur hijau ini terletak di sekitaran kawasan industri. Karena itu, Heru mengajak seluruh pihak, mulai warga hingga pemilik pabrik, merawat jalur hijau yang telah terbangun.

"Saya titip ke Pak Wali panggil para pemilik pabrik ini untuk masing-masing ke depannya bantu merawat. Hari ini kan musim hujan tidak perlu disiram. Tapi nanti musim panas kan perlu dirawat," jelasnya.

Pembangunan jalur hijau dimulai sejak Desember 2022 lalu. Penataan terdiri atas pengaspalan jalan, penanaman pohon, hingga pembuatan saluran air.

Heru menyebut tak ada anggaran yang digelontorkan untuk kegiatan ini. Karena pihaknya memanfaatkan lahan yang merupakan aset pemda.

"Kalau ditanya anggaran kita nggak ada. Lahan milik bersama. Aset. Kedua, tanya sama Bina Marga, punya scrap nggak? Scrap itu sisa aspal, oh ada, oke taruh. Kemudian Dinas Air bisa nggak teman-teman pasukan birunya ngeruk, kan ada alat berat tinggal bawa sini. Ketiga tanya Dinas Taman punya stok pohon berapa, banyak," imbuhnya.

(taa/mae)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT