Komisi I DPR Tegur Jenderal Dudung Utus Wakil ke Rapat Tanpa Pemberitahuan

Komisi I DPR Tegur Jenderal Dudung Utus Wakil ke Rapat Tanpa Pemberitahuan

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 02 Feb 2023 12:07 WIB
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. (Dok. Golkar)
Jakarta -

Komisi I DPR mempertanyakan ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Dudung Abdurrachman pada rapat bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran kepala staf lainnya. Komisi I DPR menegur Dudung yang absen tanpa bersurat ke komisinya dan malah mengirim Wakasad Letjen Agus Subiyanto ke rapat.

"Pak Agus, saya mohon maaf, bukan tidak, apa ya, tidak suka Pak Agus ada. Tapi kami ingin menyampaikan dulu, kenapa kemudian diganti oleh Pak Wakasad. Karena saya juga baru tahu pagi ini, Pak," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengawali rapat kerja itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Meutya mengatakan pihaknya baru mengetahui kepastian Dudung absen rapat dan mengutus perwakilannya pada pagi ini. Apalagi, kata dia, agenda rapat kali ini membahas situasi di Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya selalu ada komunikasi lebih awal, tapi ini Pak KSAD tidak hadir. Kami seluruh pemimpin baru tahu hari ini karena kita sebetulnya mau bahas Papua. Dan Papua itu sebetulnya perlu (kehadiran KSAD), meskipun kami yakin Pak Wakasad juga nanti bisa menjawab dengan baik," ujarnya.

Meutya mengakui memang sebelumnya Komisi I DPR mendapat informasi ketidakhadiran Dudung dari surat yang dikirimkan oleh Laksamana Yudo pada 31 Januari. Namun Meutya menuturkan biasanya pihak yang berhalangan hadir bersurat langsung ke Komisi I DPR.

ADVERTISEMENT

"Bapak Ibu Komisi I yang terhormat, pimpinan dan anggota, surat dari Panglima TNI tanggal 31 Januari menyampaikan bahwa Bapak Jenderal TNI DudungDudungAbdurrachman mengadakan atau sedang dalam rangka kunjungan kehormatan courtesy call kepada Jenderal Park Jeong Hwan, KSAD dari Republik Korea dan ada beberapa visit di Korea," kata Ketua DPP Golkar ini.

Meutya mengapresiasi surat dari Panglima TNI tersebut. Dia lalu menanyakan kepada para anggota apakah rapat tersebut akan tetap dilanjut.

"Kami mungkin menyampaikan karena ini kami apresiasi surat dari Panglima. Tapi biasanya, Pak, dari yang bersangkutan juga mengirimkan surat. Sementara itu mungkin yang saya sampaikan kepada Bapak/Ibu anggota. Tidak apa-apa dimulai tanpa Pak KSAD atau bagaimana? Sebelum saya buka," kata Meutya.

Simak anggota Komisi I minta Dudung bersikap saling menghormati satu sama lain di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Komisi VII DPR Minta Kepala BRIN Diganti!

[Gambas:Video 20detik]



Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono mengatakan hal ini cukup menjadi catatan untuk rapat selanjutnya. Dia pun menyinggung anggaran TNI AD juga disusun bersama Komisi I DPR.

"Izin pimpinan, berhubung sudah ada Pak Panglima, dan dua kepala staf lain, kalau kita hanya berpegang pada kepala staf kita hormati juga. Akan tetapi ya cukup menjadi catatan untuk ke depannya jaga hubungan kerja kita biar gimana pun anggaran TNI AD juga kita yang buat bersama-sama," kata Dave.

"Jadi agar perhatian buat KSAD bisa saling hormati. Menghormati Komisi I DPR, agar kita pun bisa menghormati Kepala Staf Angkatan Darat. Karena kita amat menghormati TNI AD secara keseluruhan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads