Banjir Parepare melanda empat kelurahan di Provinsi Sulawesi Selatan tersebut. Menurut warga, hal ini sering terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi.
Pihak BPBD telah mengevakuasi warga yang terdampak banjir tersebut. Simak informasinya di bawah ini seperti dilansir detikSulsel.
Titik Banjir Parepare
Banjir menerjang empat kelurahan di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/2/2023) malam hari.
"Tadi jam 18.00 Wita baru muncul dan tiba-tiba (banjir) dan kemungkinan diperpanjang lagi ini," kata Koordinator TRC BPBD Parepare, Erick, Rabu (1/2/2023).
Empat kelurahan yang direndam banjir tersebut adalah:
- Kelurahan Lumpue (depan SMAN 1 Parepare)
- Kelurahan Lappadde (daerah Tegal)
- Kelurahan Watang Bacukiki
- Kelurahan Lemoe.
Selain itu, banjir juga merendam Jalan Trans Sulawesi di Parepare. Lalu lintas sempat macet sepanjang lima kilometer.
![]() |
Parepare Langganan Banjir
Salah seorang warga bernama Ardi mengatakan hujan deras mengguyur Kota Parepare sejak Rabu (1/2/2023) setelah magrib. Menurutnya, kondisi ini sudah sering terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi.
"Saya baru tinggal di sini, hampir satu tahun (sejak 2022). Sudah empat kali sama yang ini tahun," kata Ardi, Rabu (1/2/2023).
Dia menyebutkan ketinggian air cenderung sama dengan banjir-banjir sebelumnya. Namun, ketinggian air bisa bertambah bila hujan intensitas tinggi terus terjadi.
"Kalau hujan deras lagi pasti naik air. Ini masih hujan-hujan biasa begini kondisinya," tambahnya.
Dugaan Banjir Kiriman
Pihak BPBD Parepare melakukan proses evakuasi kepada warga terdampak. Koordinator TRC BPBD Parepare, Erick mengatakan perahu karet diturunkan untuk membantu proses evakuasi.
"Perahu karet sudah diturunkan. Ada di Kelurahan Watang Bacukiki dan Tegal (Kelurahan Lapadde)," kata Erick, Rabu (1/2/2023).
Pihaknya menduga, banjir itu merupakan banjir kiriman. Daerah Parepare yang rendah di beberapa titik menjadi langganan banjir.
"Ini kayaknya banyak sumbangsih air dari hulu (kiriman). Kita kan Parepare baru beberapa jam hujan air sudah naik," ungkapnya.
Ibu dan Bayi yang Terjebak Banjir Dievakuasi
Seorang ibu dan bayinya terjebak banjir di Jalan Bukit Madani, Kelurahan Lappade, Kecamatan Ujung, Parepare. Hal itu diketahui melalui sebuah video yang menunjukkan seorang ibu merekam bayinya yang sedang terlelap.
"Pak tolong kasian anakku, anak bayi baru di bawah tinggi sekali air pak," kata seorang ibu dalam rekaman video tersebut.
Petugas pun menuju ke lokasi untuk mengevakuasi keduanya.
"Sementara Basarnas lakukan evakuasi," kata Camat Ujung, Ardiansyah, Rabu (1/2/2023).
Pasutri Hanyut Akibat Banjir Ditemukan Tewas
Pasangan suami istri (pasutri) meninggal dunia akibat hanyut terseret banjir di Parepare, Sulawesi Selatan. Mereka adalah warga Tegal 1, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.
"Ada dua warga meninggal. Mereka suami istri," kata Lurah Lapadde, Rahmat Karim, Kamis (2/2/2023).
"Rumah mereka hanyut, dan mereka ikut hanyut juga malamnya saat banjir datang," imbuhnya.
Keduanya ditemukan tewas pada Kamis (2/2/2023) pagi di dua lokasi yang berbeda. Pasutri tersebut sudah dibawa ke rumah keluarga.
"Tadi pagi ditemukan mayatnya di dua lokasi berbeda," imbuhnya.
Rahmat mengatakan saat ini masih mendata rumah yang terdampak banjir Parepare. Ia juga meminta warga untuk tetap waspada.
"Kami masih melakukan pendataan rumah terdampak," jelasnya.
Lihat video 'Pemukiman Warga Porak-poranda Diterjang Banjir Bandang Sulsel':