Jakarta -
Keluhan demi keluhan terus dilayangkan oleh tersangka suap dan gratifikasi KPK yang juga eks Gubernur Papua Lukas Enembe. Beberapa waktu lalu, keluarga protes karena Lukas Enembe tak naik maskapai Garuda Indonesia, kini Lukas mengeluh kasur yang dianggapnya terlalu tipis di Rutan KPK.
Terkait tipisnya kasur Rutan KPK ini diutarakan oleh Kuasa hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening. Lukas, sebut Roy, selama ini tidur di batu beralas kasur.
"Di penjara juga Pak Lukas juga tidur di batu dengan beralaskan kasur yang tipis, dan itu yang disampaikannya ke tim hukum," ujar Roy Rening di Jayapura, seperti dilansir detikSulsel, Rabu (1/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roy kemudian meminta KPK memberikan pelayanan yang baik kepada Lukas Enembe yang sedang sakit. Dia meminta agar kondisi kliennya tidak disamakan dengan tahanan lain yang memiliki badan sehat.
"Ini juga yang kami minta ke KPK agar Lukas Enembe mendapat pelayanan yang baik terhadap kondisi tempat tidur beliau," kata Roy.
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe (Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto) |
Roy Rening sebelumnya juga mengungkap kliennya menolak dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Dia menegaskan pilihan berobat ke Singapura merupakan hak kliennya.
"Saya mau sampaikan pesan ini minta segala hormat pimpinan KPK bisa memprioritaskan kesehatan Pak Gubernur, apalagi Pak Gubernur secara nyata-nyata sudah menolak untuk dirawat di Gatot Soebroto," ujarnya.
Respons KPK
KPK buka suara. KPK memastikan fasilitas yang diberikan di rutan telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan pengelolaan rutan KPK mengacu pada Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Permasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Dalam aturan itu diatur fasilitas dalam rutan yang diberikan kepada narapidana.
"Dalam Pasal 4 huruf (i) juga disebutkan bahwa setiap narapidana atau tahanan dilarang melengkapi kamar hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi, dan/atau alat elektronik lainnya," kata Ali.
Ali menyebut hak para tahanan selama menjalani penahanan di rutan KPK juga tetap diperhatikan. Konsumsi para tahanan juga diberikan bervariasi sesuai aturan Ditjenpas Kemenkumham.
Lihat juga video saat 'Rekaman CCTV Lukas Enembe Selama Dirawat di RSPAD':
[Gambas:Video 20detik]
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Para tahanan pun masih diberikan kesempatan untuk menerima kunjungan dari keluarga. Kunjungan itu diatur pada hari Senin dan Kamis pada pukul 10.00-12.00 WIB dan 14.00-16.00 WIB.
"Hal ini sebagai komitmen KPK untuk memastikan bahwa pengelolaan rutan telah sesuai ketentuan yang berlaku serta menjunjung tinggi hak asasi manusia," jelas Ali.
"Justru tindak pidana korupsi yang telah dilakukan oleh para pelaku tersebut yang sejatinya tidak manusiawi, melanggar hak-hak rakyat, dan menghambat pembangunan nasional," tambahnya.
Lebih lanjut Ali mengatakan kondisi kesehatan Lukas Enembe saat ini terus dipantau oleh tim dokter KPK. Lukas dinyatakan dalam keadaan sehat.
"Kondisi kesehatan LE hari ini berdasarkan informasi yang kami terima dari hasil pemeriksaan kesehatan dokter KPK, yang bersangkutan tidak ada keluhan soal kesehatannya," ucap Ali.
Kondisi Rutan KPK
Rutan KPK diresmikan pada 2017, tahun yang sama dengan berdirinya gedung Merah Putih sebagai markas baru KPK. detikcom saat itu pernah melihat langsung kondisi Rutan KPK yang kala itu baru saja diresmikan.
Rutan KPK berada di bagian belakang gedung utama. Akses ke rutan dari gedung utama bisa dilalui melalui jembatan penghubung.
Kondisi kamar di rutan KPK (Foto: Agung Pambudhy/detikcom) |
Tentu tidak ada fasilitas mewah dalam kamar para koruptor d Rutan KPK. Para tahanan tidak akan mendapatkan fasilitas seperti AC, TV, atau spring bed.
Kapasitas ruang tahanan KPK pun variatif. Ada ruangan yang berukuran sekitar 2,5 x 2,5 meter dan ada yang berukuran 2,5 x 5 meter. Ruang tahanan KPK bisa diisi 3-5 orang tahanan.
Di dalam rutan juga terdapat tiga toilet dan tiga keran untuk cuci atau wudu. Tempat tidur para tahanan pun terbuat dari cor-coran tanpa kasur
Penjagaan ke ruang tahanan KPK juga dilakukan secara ketat. Setidaknya ada tiga lapis pengamanan yang harus dilalui.
Kondisi rutan KPK (Foto: Agung Pambudhy/detikcom) |
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Protes Tak Naik Garuda
Jauh hari sebelumnya, keluarga sudah koar-koar karena melihat Lukas Enembe tak naik maskapai Garuda Indonesia saat dijemput KPK. Diketahui, pada Selasa (10/1), antara pukul 10.00-11.00 WIT, Lukas Enembe ditangkap KPK di sebuah restoran di Papua.
Dari restoran itu, Lukas dibawa ke Mako Brimob, lalu dibawa ke Bandara untuk terbang ke Jakarta. Lukas terbang ke Jakarta dengan pesawat milik Trigana Air.
Adik Lukas, Elius, protes karena tak bisa menjenguk kakaknya, yang saat itu dirawat di RSPAD Gatot Subroto, usai tiba di Jakarta. Dia juga kecewa Lukas Enembe tak dibawa pakai pesawat Garuda saat ditangkap KPK.
"Kami keluarga serahkan pengabdian untuk negara 20 tahun, tapi kami kasih hati minta jantung, bagaimana negara ini? Nggak boleh minta KPK tidak boleh pun culik tidak boleh. Ini tidak syarat orang sakit ke Jakarta. Bukan pesawat Garuda lagi. Ini sudah kejahatan," ujar Elius kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto Rabu (11/1/2023).
KPK membalas. Soal keluhan pesawat, KPK meminta pihak Lukas Enembe berfokus pada substansi perkara.
"Kami sarankan lebih baik fokuskan pada hal yang substantif, seperti pembelaan terhadap hak-hak tersangka maupun membuktikan sebaliknya atas apa yang kami tersangkakan terhadap diri Tersangka LE (Lukas Enembe). Namun tentu dilakukan harus sesuai koridor hukum," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).
Ali memastikan proses penangkapan Lukas Enembe dilakukan secara prosedural dan transparan. KPK, kata Ali, bahkan turut menyertakan keluarga Lukas Enembe dalam satu pesawat agar melihat langsung tiap proses penangkapan kepada Gubernur Papua tersebut.
"Kami juga ikutkan pihak yang mengaku sebagai keluarga dalam penerbangan tersebut dengan harapan dapat menyaksikan bahwa semua proses-proses yang dilakukan KPK telah taat pada aturan hukum," ujar Ali.
Dia menambahkan, kondisi kesehatan Lukas Enembe pun menjadi perhatian. KPK memastikan pihaknya melakukan pemeriksaan berkala pada kesehatan Lukas Enembe.
"Tenaga medis juga kami bawa untuk memastikan pengecekan kondisi kesehatan Tersangka LE selama dibawa ke Jakarta," ucap Ali.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini