Heru Budi-Menkes Bertemu, Bahas Percepatan Penurunan Stunting

ADVERTISEMENT

Heru Budi-Menkes Bertemu, Bahas Percepatan Penurunan Stunting

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 01 Feb 2023 13:04 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono gelar rapat pimpinan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tiara-detikcom)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono gelar rapat pimpinan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tiara/detikcom)
Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggelar rapat pimpinan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait percepatan penurunan stunting. Keduanya sepakat merampungkan sinkronisasi data stunting pekan depan.

"Kita udah spesifik, nomor satu mesti rapikan datanya. Jadi datanya by name by address itu mesti sama data Kemenkes dengan data Gubernur dengan data BKKBN kita sudah setuju akan disamakan dalam waktu seminggu," kata Budi Gunadi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023).

Selain data, Pemprov DKI dan Kemenkes bakal menyelaraskan program kesehatan yang berkaitan dengan pengentasan stunting. Dalam hal ini, pihaknya akan memfokuskan penyelesaian stunting dari dua kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan bayi berusia 6-24 bulan.

"Nah kita sudah duduk dengan pak gubernur, gimana kita mengeksekusi program ini, spesifik ke ibu-ibu jangan sampai saat hamil dia anemia, kurang darah, jangan sampai pas hamil dia kurang gizi. Kemudian anak-anak yang sudah lahir terutama usia 6-24 bulan bagaimana mereka jangan sampai kurang gizi, gimana cara ngukurnya, monitoring-nya sehingga kita bisa identifikasi secara dini," jelasnya.

Budi menekankan identifikasi dini stunting sangatlah penting. Sebab, kata dia, mengidap stunting sama dengan penyakit kanker stadium akhir yang sulit ditangani.

"Jangan keburu sampai stunting, karena teman kalau sudah sampai stunting sudah telat, saya bilang kaya kunker stadium 4-5, harusnya diidentifikasi stadium 1 sebelum stunting dicegah, kalau sudah stunting kesembuhannya rendah sekali," terangnya.

Budi memastikan apabila data Pemprov DKI, Kementerian Kesehatan, maupun BKKBN telah tersinkronisasi dengan baik, pihaknya bisa turun ke lapangan berdasarkan nama dan alamat.

"Kita sudah setuju minggu ini persiapannya, minggu depan kita langsung jalan. Karena ini masalah eksekusi, mudah-mudahan kita bisa lapor lagi ke bapak Presiden bahwa progresnya cepat," ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan saat ini sebanyak 140 ribu ibu hamil ada di Jakarta. Ia mewanti-wanti agar para ibu rutin memeriksa kandungannya demi mencegah stunting.

"Saya imbau, ibu-ibu yang hamil tolong jangan malas, konsisten untuk memeriksa kehamilannya ke puskesmas, ke posyandu. Kami dengan Kemenkes langsung bisa intervensi jika ibu hamil tersebut kekurangan gizi," ujarnya.

Apabila didapati ibu hamil kekurangan gizi, pihaknya bisa langsung melakukan intervensi demi mencegah anak lahir dalam kondisi stunting.

"Bukan hanya program dari kami dan kementerian, perilaku ibu-ibu hamil juga harus disiplin. Disiplin makannya, jaga kesehatan, harus cek rutin, sehingga kami bisa kontrol," jelasnya.

"Supaya pak menteri tadi bilang, begitu melahirkan, udah bisa kita cegah. pencegahan yang paling mudah dan paling murah kan di posisi saat ibu hamil," tambah dia.

(taa/dwia)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT