Kader Ditemukan Tewas di Selokan Pesanggrahan, PDIP Tangsel Berduka

ADVERTISEMENT

Kader Ditemukan Tewas di Selokan Pesanggrahan, PDIP Tangsel Berduka

Adrial Akbar - detikNews
Selasa, 31 Jan 2023 23:46 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Foto ilustrasi garis polisi: Rachman Haryanto
Jakarta -

Anggota PDIP Tangerang Selatan (Tangsel), Mustakim (33), ditemukan tewas di saluran air Pesanggrahan Raya, Jakarta Selatan. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Tangsel pun berduka.

"Sejauh ini belum ada komunikasi soal dilanjutkan atau tidak karena masih suasana berduka," ujar Ketua DPC PDIP Tangsel Wanto Sugito ketika dimintai konfirmasi, Selasa (31/1/2023).

Wanto menuturkan, pihaknya akan menyerahkan keputusan apakah kasus ini akan dilanjutkan atau tidak ke pihak keluarga Mustakim. Untuk sekarang, pihak keluarga Mustakim tidak ingin melanjutkan kasus ini karena sudah ikhlas.

"Apalagi pihak keluarga juga sudah menerima dan mengikhlaskan ini sebagai musibah. Intinya menyerahkan kepada pihak keluarganya dan DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel sangat berduka cita dan merasa kehilangan salah satu kader terbaiknya," kata dia.

Sebelumnya, pria bernama Mustakim (33) ditemukan tewas di saluran air Pesanggrahan Raya, Jakarta Selatan. Ditemukan kartu anggota PDIP atas nama Mustakim. Ternyata Mustakim merupakan anggota Satgas Cakra Buana DPC PDIP Tangsel.

"Iya betul, sebagai Satgas Cakra Buana DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Tangsel," ujar Ketua DPC PDIP Tangsel Wanto Sugito ketika dimintai konfirmasi, Selasa (31/1/2023).

Wanto menuturkan Mustakim diduga tewas terjatuh karena terdapat luka benturan di bagian kepala. Mustakim juga tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

"Kemungkinan jatuh karena terdapat luka akibat benturan di kepala bagian samping belakang telinga. Almarhum tidak ada riwayat penyakit apa-apa. Usianya juga masih muda, 33 tahun, dibuktikan kondisi sangat sehat saat mengikuti pelatihan satgas di Cibubur," kata dia.

Wanto mengatakan pihak keluarga Mustakim telah meminta kepolisian agar tidak melakukan visum. Jenazahnya sendiri telah dimakamkan di Pondok Betung, Tangsel.

"Keluarga meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak dilakukan visum karena keluarga sudah mengikhlaskan karena meyakini bahwa almarhum kecelakaan, tetapi sebab kecelakaan memang tidak diketahui akibat apa," ucapnya.

(zap/zap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT