Tokoh Lintas Agama Solo: Konflik Timteng Bukan Konflik Agama

Tokoh Lintas Agama Solo: Konflik Timteng Bukan Konflik Agama

- detikNews
Jumat, 11 Agu 2006 14:11 WIB
Solo - Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) Solo menyerukan kepada semua pihak untuk secara arif menyikapi konflik yang berujung pada kekerasan bersenjata di Timur Tengah. FSHKB mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengait-ngaitkan konflik tersebut sebagai konflik agama. "Sebagai forum kerukunan umat beragama, Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) merasa perlu untuk memberikan pernyataan bahwa konflik di Timur Tengah adalah murni konflik politik yang terjadi di negara-negara kawasan tersebut," demikian kata FSHKB. Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani 23 orang yang terdiri dari rohaniawan berbagai agama, pengusaha, profesional, akademisi, aktivis dan mahasiswa, FSHKB merekomendasikan sejumlah desakan dan imbauan kepada berbagai pihak. Pernyataan sikap itu diriliskan ke media massa di Solo, Jumat (11/8/2006). Isi pernyataan itu adalah FSHKB mendesak PBB untuk segera bertindak proaktif, independen dan objektif sebagai penengah dalam upaya menghentikan kekerasan bersenjata di Timur Tengah. Meminta semua pihak menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dengan mengedepankan akal dan pikiran sebagai makhluk beradab, menempuh langkah dialog untuk mengatasi konflik politik serta menyerukan kepada warga dunia untuk bersama-sama menciptakan masa depan dunia yang lebih bermartabat. FSHKB juga menyerukan semua pihak tidak memandang konflik di Timur Tengah sebagai konflik agama. Disesalkan juga banyaknya korban sipil akibat kekerasan bersenjata di Timur Tengah dan meminta semua pihak segera memperhatikan nasib korban sipil, terutama perempuan dan anak-anak. "Mengingatkan kepada masyarakat luas berhati-hati terhadap dampak tidak langsung dari pemberitaan kekerasan, termasuk kekerasan bersenjata dalam konflik politik, yang bisa mengganggu perkembangan kejiwaan, merusak kejernihan pikir dan kelapangan menjangkau cita-cita pada anak-anak," bunyi salah satu butir rekomendasi yang dikeluarkan FSHKB. Poin berikutnya rekomendasi bahwa penyelesaian konflik Timur Tengah mempersyaratkan berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dalam rangka mendukung pro-eksistensi damai di kawasan Timur Tengah. FSHKB juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian di dunia sesuai amanat konstitusi. Penanda tangan pernyataan sikap itu adalah Romo J Mardiwidayat, Pendeta Paulus Hartono, KHM Dian Nafi', Dr Miftah Faqih, Iswahyudia Chou Han Yen, FX Supriyono serta sejumlah aktivis. Menurut KHM Dian Nafi', pernyataan sikap itu disusun bersama dalam pertemuan FSHKB di Ponpes Mahasiswa Al-Muayyad Windan, Surakarta, yang diasuhnya. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads