PPP menyambut gembira serangkaian acara peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Ketua DPP PPP Yunus Razak pun menilai kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menguatkan khittah NU.
"Semua warga Nahdliyin perlu berperan dalam menjaga khittah NU. Peran ini juga perlu diambil oleh semua partai politik dengan tidak menyeret NU ke gelanggang politik praktis," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1/2023).
Sebagai partai yang lahir dari NU pada tahun 1973, Yunus menyebut PPP turut berupaya untuk menjaga khittah NU. Terlebih ada banyak para politisi PPP yang berasal dari NU, bahkan merupakan bagian dari kepengurusan NU dari tingkat nasional hingga ranting.
"Kami sangat mendukung Khittah NU 1926 mengambil sikap untuk fokus pada politik kebangsaan. Dan para pemimpin NU saat ini memang memiliki komitmen besar pada khittah tersebut," tambah Yunus.
Waketum GP Ansor periode 2011-2016 ini pun meminta agar semua partai menghormati khittah tersebut dengan tidak menggunakan atribut NU dalam kegiatan politik praktis, seperti saat kampanye maupun di kantor partai. Sebab menurutnya, hal tersebut akan menodai NU. Meski demikian, dirinya pun yakin semua warga Nahdliyin yang menghormati NU akan patuh pada khittah NU yang telah dirumuskan para ulama.
"Bagi partai yang terlanjur menarik NU ke politik praktis sebaiknya tidak melanjutkan dan menghormati khittah NU. Mari kita sama-sama menjaga NU, sebagai sebuah organisasi yang sangat kita hormati bersama," pungkasnya.
(akn/ega)