Beredar rekaman video yang menayangkan dua siswi Sekolah Dasar (SD) sambil menangis dan dinarasikan nyaris jadi korban penculikan di Gunungsindur, Bogor. Polisi memastikan, kabar upaya penculikan tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
"(Info penculikan) Hoax, Bhabin (Bhabinkamtibmas) kami sudah telusuri," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin dihubungi, Minggu (29/1/2023).
Iman menyebutkan, dari hasil penelusuran terungkap bahwa dua siswi SD tersebut diduga takut dimarahi oleh orang tuanya karena terlambat pulang ke rumah. Anak tersebut kemudian menangis dan dinarasikan nyaris jadi korban penculikan.
"Anak tersebut pulang sekolah nggak langsung pulang, terus orang tuanya nyari-nyari sambil nangis, pas ketemu anaknya kemungkinan anaknya takut dimarahi sehingga ikut nangis juga," jelas Iman.
Iman meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan isu-isu meresahkan dan tidak jelas kebenarannya. Warga diminta segera menginformasikan pihak kepolisian jika terjadi gangguan Kamtibmas.
"Masyarakat jangan termakan isu-isu yang meresahkan. Silakan laporkan pada kantor-kantor polisi terdekat atau call 110 jika menemukan hal mencurigakan atau gangguan kamtibmas lainnya," kata Iman.
"Atau silahkan warga simpan nomor telepon Bhabinkamtibmas masing-masing desa," tambahnya.
Viral di medsos
Rekaman video yang menarasikan dua siswa SD nyaris jadi korban penculikan beredar melalui media perpesanan dan media sosial.
Dalam video beredar, tampak dua siswi SD sedang menangis dan menceritakan seolah nyaris jadi korban penculikan.
"Jadi saya ditarik sama dia (menunjuk rekannya), terus digendong. Dia ditaruh di tengah, saya di depan. Terus saya lambai-lambai tangannya. Terus mbak-mbaknya nabrak dari belakang motornya, terus saya ditolongin, ditarik," ucap seorang anak perempuan sambil menangis, seperti dalam video yang dilihat detikcom, Minggu (29/1/2023).
"(Saya diantar pulang) sama mbak-mbaknya, tapi sampai pos doang, katanya mbak-mbaknya mau ke rumah sakit," sambungnya.
Kembali ke Iman, ia meminta masyarakat diminta untuk tidak takut berlebihan dan merasa resah terhadap isu penculikan. Namun masyarakat diminta tetap waspada dan mengarahkan anaknya agar tidak mudah terpengaruh oleh orang tidak dikenal.
"Masyarakat tidak perlu takut berlebihan dan merasa resah. Jangan mudah percaya sebelum mengetahui fakta yang terjadi. Mengawasi anak saat berada di luar rumah dan tidak menggunakan barang mewah dan mencolok," kata Iman.
Simak juga Video: 3 Bocah di Gresik Menangis Dikira Diculik, Ternyata HP-nya Dirampas