Menlu: RI Ingin 5 Poin Konsensus Myanmar Jadi Platform Utama KTT ASEAN

ADVERTISEMENT

Menlu: RI Ingin 5 Poin Konsensus Myanmar Jadi Platform Utama KTT ASEAN

Devi Puspitasari - detikNews
Minggu, 29 Jan 2023 15:16 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi
Foto: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia ingin implementasi five point of consensus menjadi platform utama di KTT ASEAN. Konsensus lima poin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing antara lain menyerukan penghentian segera kekerasan, dialog di antara pihak-pihak terkait, mediasi oleh utusan khusus ASEAN, pemberian bantuan kemanusiaan, dan kunjungan ke Myanmar oleh utusan khusus untuk bertemu semua pihak terkait.

5 Poin konsensus itu sebelumnya telah disepakati Jenderal Min Aung Hlaing pada April 2021. Retno menyebut Indonesia akan menyerukan kepada ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politik yang tengah dihadapi saat ini, di samping itu Myanmar pun harus kooperatif.

"Jadi kita ingin implementasi five point of consensus ini menjadi platform utama. Mekanisme utama dari ASEAN untuk berkontribusi untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya," kata Retno kepada wartawan di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2022).

"Tetapi sekali lagi, yang dapat menolong Myanmar adalah bangsa Myanmar sendiri. ASEAN itu membantu mereka, ingin membantu mereka. Ini kan negara berdaulat," sambung Retno.

Sebagaimana diketahui, ASEAN telah mencoba memainkan peran perdamaian sejak militer Myanmar melakukan kudeta di negara itu dan menggulingkan pemerintahan terpilih di bawah pimpinan Aung San Suu Kyi.

Retno menyampaikan Indonesia siap membantu Myanmar meski permasalahan yang dihadapi negara itu sangat kompleks. Retno menegaskan five point of consensus adalah satu-satunya pendekatan ASEAN untuk membantu Myanmar.

"Jadi kita selalu sampaikan bahwa kita siap bantu sebagai keluarga, kita siap bantu. Dan teman-teman tahu sejarah Myanmar sangat kompleks, tapi kita sebagai keluarga kita siap bantu," tutur Retno.

"Dan kita selalu sampaikan message kepada income militer bahwa implementasi five point of consensus adalah pendekatan ASEAN, satu-satunya pendekatan ASEAN untuk membantu Myanmar," imbuh Retno.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT