PT KA Daops IV Napak Tilas 'Trayek' Berusia 139 Tahun
Kamis, 10 Agu 2006 18:34 WIB
Semarang - Jauh sebelum HUT KA ke-61 pada 28 September mendatang, sesungguhnya perkeretapian di Indonesia sudah ada sejak 139 tahun silam. Kamis, (10/8/2006), PT KA Daops IV Semarang melakukan napak tilas ke 'trayek' pertama di Indonesia itu.Trayek KA pertama itu adalah rel sepanjang 25 KM yang menghubungkan Kemijen (Semarang) dan Tanggung (Grobogan). Jalur itu dibangun Nederlandsch Indische Spoorweeg (NIS) pada tahun 1864 dan diresmikan penggunaannya pada 10 Agustus 1867.NIS memesan dua buah lokomotif pada tahun 1863 dari pabrik Borsig, Jerman dan pada 22 Juni 1865, lokomotif itu mulai beroperasi. Pada tahap awal, dua lokomotif ini digunakan untuk mempercepat pemasangan rel di jalur tersebut dan melatih petugas KA.Pada saat itu, masyarakat menyambut pengoperasian kereta dengan rasa kagum dan penuh curiga. Seperti dikatakan Liem Thian Joe dalam buku Riwayat Semarang (1933): "Publiek priboemi dan Tionghoa pertjaya, itoe kepala spoor didjalanken dengan kekoetan...setan."Di Kemijen, NIS membangun stasiun untuk kali pertama. Stasiun yang berdekatan dengan pelabuhan itu tak digunakan lagi setelah Stasiun Tawang (Semarang) dibangun pada tahun 1914. Oleh PT KA, kini stasiun itu dialihfungsikan menjadi gudang.Sementara, Stasiun Tanggung masih berfungsi penuh meski tak banyak kereta yang mau berhenti. Stasiun terbuat dari kayu terlihat kokoh dengan cat warna biru. Di belakangnya, terdapat rumah panggung yang tampaknya kosong."Dengan napak tilas ini, kita berharap perkeretaapian mampu membaca kenyataan dan meraba visi jauh ke depan. Kita punya sejarah panjang perkeretaapin," kata Kepala PT KA Daops IV Semarang Rono Pradipto di Stasiun Tanggung, Grobogan.Pradipto mengungkapkan, untuk menandai 139 tahun perkeretaapian Indonesia, pihaknya meluncurkan fasilitas baru berupa executive member card. Dengan layanan ini, masyarakat bisa mendapatkan diskon pada hotel dan resto tertentu.Dalam napak tilas itu, peserta diangkut dengan tiga gerbong kereta eksekutif. Jalur Semarang-Tanggung ditempuh dalam waktu 30 menit. Setelah menggelar seremoni di Stasiun Tanggung, seluruh peserta napak tilas kembali ke Stasiun Tawang Semarang.
(asy/)