TNI menangkap MN, yang berperan sebagai penyelundup pengungsi Rohingya dari Aceh ke Malaysia. MN diketahui mematok tarif satu pengungsi Rohingya senilai Rp 1 juta.
Dilansir detikSumut, Jumat (27/1/2023), MN bersama istrinya, HD, berangkat menuju Aceh Tamiang dari Kota Medan. Begitu tiba, MN dihubungi oleh D, yang diduga agen Rohingya di Tanjungbalai.
"Dia dihubungi D guna menjemput pengungsi Rohingya yang telah kabur dari Kota Lhokseumawe dengan imbalan sebesar Rp 1 juta per orang dan diberikan biaya kendaraan Rp 7 juta," ujar Asintel Kasdam Iskandar Muda Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe kepada wartawan, Jumat (27/1).
Pada 4 Januari, MN menjemput tiga pengungsi Rohingya dan membawa ke rumahnya. MN lalu menghubungi E agar dicarikan kendaraan untuk membawa ketiganya ke Tanjungbalai.
"Mereka rencananya akan dibawa ke rumah sewa D di Tanjungbalai. Dua orang rencana akan dibawa ke Malaysia. Di rumah D saat itu banyak imigran Rohingya yang ditampung di sana," jelas Aulia.
Tiga hari berselang, MN kembali ke Aceh Tamiang bersama 2 orang berinisial S alias N serta sopir berinisial J. Pada 13 Januari, S menghubungi MN untuk menjemput 7 pengungsi Rohingya yang kabur dari gedung bekas kantor Imigrasi di Lhokseumawe. Ketujuh 'manusia perahu' itu sempat diinapkan di rumah MN selama 4 hari sebelum akhirnya dibawa ke Dumai.
Simak selengkapnya di sini.
Lihat juga video 'Momen Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Tiba di Aceh':
(isa/idn)