Beberapa waktu lalu, rumah dinas (rumdin) Wali Kota Blitar dirampok dan lima orang sempat disekap. Ternyata dalang perampokan ini adalah mantan Wali Kota Blitar Samanhudi.
Dirangkum detikcom, Jumat (27/1/2023), perampokan tersebut cukup terstruktur. Para pelaku dengan mudah melewati pos penjagaan karena memakai mobil pelat merah. Setelah itu, mereka masuk ke rumah lewat pintu samping.
Kapolresta Blitar AKBP Argowiyono saat itu mengungkapkan, dari keterangan penjaga pos, para pelaku datang pukul 03.00-04.00 WIB, Senin (12/12/2022). Saat mobil para pelaku datang, penjaga pos tidak curiga sama sekali.
"Mereka (pelaku) naik mobil berpelat merah," ungkap Argo, Senin (12/12/2022).
Argo menjelaskan, pelaku berhasil masuk ke dalam rumdin melalui pintu samping kanan. Pintu gerbang samping itu biasanya dipakai untuk pintu masuk ke Gedung Kusumo Wicitro. Gedung yang ada di samping rumdin tersebut biasanya dipakai untuk acara dinas Pemkot Blitar.
Setelah masuk ke dalam rumah dinas, para perampok berusaha menghilangkan jejak. Mereka merusak semua CCTV di dalam rumah dinas. Pelaku perampokan berjumlah 4-5 orang.
Argo menjelaskan, Wali Kota Blitar dan istrinya disekap di dalam kamar. Keduanya juga sempat diancam menggunakan senjata tajam. Perampok meminta keduanya menyebutkan lokasi penyimpanan barang berharga.
"Korban tidak ada yang terluka. Yang disekap Pak Wali dan Ibu (istri Wali Kota)," ungkap Argo.
Selain menyekap Wali Kota dan istri Wali Kota, pelaku juga menyekap tiga penjaga pos rumah dinas. Jumlah uang yang dibawa perampok itu mencapai Rp 400 juta.
Bagaimana kasus ini terungkap? Baca halaman berikutnya.