Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengecam pembakaran salinan Al-Qur'an di depan kedutaan besar Turki di Stockholm, Swedia. Cak Imin menyebut aksi itu dapat memicu ketegangan antarumat beragama di dunia, terutama Islam.
"Saya tentu saja mengecam keras pembakaran kitab suci Al-Qur'an di Swedia, itu bukan saja tidak sesuai dengan nilai keagamaan dan toleransi, malah lebih dari itu bisa memicu ketegangan," kata Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/1/2023).
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra itu mendorong aparat setempat menindak tegas pelaku pembakaran Al-Qur'an. Di sisi lain, ia mengimbau seluruh umat Islam tetap tetang dan tidak terprovokasi dengan aksi tersebut.
"Membakar Al-Qur'an itu jelas melukai umat Islam. Saya mendorong aparat kepolisian di Swedia menindak tegas para pelaku. Tapi yang paling penting, kita (umat Islam) harus tetap tenang, tidak terprovokasi oleh aksi itu," tukas Cak Imin.
Diketahui, pembakaran Al-Qur'an dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark. Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi dan membakar Al-Qur'an.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) berencana memanggil Dubes Swedia di Indonesia untuk dimintai penjelasan soal pembakaran Al-Qur'an.
"Rencananya demikian," kata juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah kepada wartawan, Senin (23/1/2023). Faizasyah menjawab pertanyaan soal rencana Kemlu RI memanggil Dubes Swedia di Indonesia untuk memintai penjelasan atas kejadian pembakaran salinan Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan.
Faizasyah menyebut Dubes Swedia di Jakarta akan dipanggil Kemlu RI dalam minggu-minggu ini. Namun ia belum mengungkap detail kapan waktu pasti pemanggilan Dubes Swedia tersebut.
"(Akan dipanggil) dalam minggu ini, namun kapan waktunya, saya belum ada info," ucapnya.
Simak Video 'Momen Al-Qur'an Dibakar di Swedia oleh Politikus Denmark':