ASDP Kurangi Sampah Plastik di Laut Pakai Reverse Vending Machine

ADVERTISEMENT

ASDP Kurangi Sampah Plastik di Laut Pakai Reverse Vending Machine

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Senin, 23 Jan 2023 17:17 WIB
Reverse Vending Machine
Foto: dok. ASDP Indonesia Ferry
Jakarta -

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) turut memerangi sampah plastik di laut. Salah satunya dengan menerapkan penggunaan mesin Reserve Vending Machine (RVM) untuk botol plastik di sejumlah kantor dan pelabuhan.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), pihaknya berkomitmen dalam upaya pengurangan sampah atau limbah plastik dari masyarakat yang berakhir di laut. Limbah tersebut berpotensi merusak kelangsungan hidup biota laut di seluruh perairan Indonesia.

Shelvy menambahkan dalam penggunaan RVM tersebut, ASDP telah bekerja sama dengan aplikasi PlastikPay. Di mana melalui RVM ini semua masyarakat bisa ikut menjaga lingkungan dengan menabung botol plastik dan mendapatkan uang.

"Setiap orang yang memasukkan botolnya akan mendapatkan poin di aplikasi PlastikPay. Kemudian bisa dikumpulkan dan bisa ditukarkan dengan uang digital," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, Senin (23/1/2023).

Shelvy menuturkan program ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 12, 13 dan 14 tentang Lingkungan dan Penggunaan Plastik. Pihaknya berharap kehidupan bawah laut tidak terganggu dengan sampah plastik.

Untuk saat ini, RVM ASDP berada di tiga titik lokasi yakni dua di Jakarta dan satu berlokasi di Merak, Banten. Selain RVM, tambah Shelvy, pihaknya juga menempatkan dropbox manual sebanyak empat titik yang berlokasi di Jabodatabek dan Merak.

"Ke depan, kami akan tambah lebih banyak lagi lokasi baik untuk RVM maupun dropbox, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang memanfaatkannya dan turut membantu menjaga dan melestarikan lingkungan," kata Shelvy.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020, wilayah lautan Indonesia sudah tercemar sebanyak 1,7 Kg sampah per meter persegi (Kg/m2). Dengan total luas lautan Indonesia 3,25 juta km², maka diperkirakan jumlah sampah di laut Nusantara mencapai 5,75 juta ton.

Adapun jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 gr/m² atau memiliki proporsi 35,4% dari total sampah di laut Indonesia pada 2020. Selain didominasi sampah plastik, sampah yang berada di laut adalah kaca, keramik, logam, kayu, karet, busa plastik, kertas, kardus, dan lainnya.

Tak hanya dengan menabung botol plastik, komitmen ASDP dalam menjaga dan melestarikan lingkungan juga diimplementasikan dengan pengoperasian kapal ferry secara ramah lingkungan dan berkelanjutan (green shipping).

Pengoperasian kapal berbasis green shipping ini merupakan bentuk dukungan perusahaan sebagai BUMN yang memenuhi target pemerintah mencapai nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan global, ASDP akan terus berusaha menjadi bagian dari perusahaan yang berkomitmen kuat terhadap lingkungan berkelanjutan, salah satunya melalui perluasan green shipping di seluruh armada kapal kami," pungkas Shelvy.

Sebagai informasi, saat ini ASDP mengoperasikan 219 unit kapal, yang melayani kebutuhan transportasi masyarakat di 311 lintasan hingga pelosok Tanah Air.

(prf/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT