Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan pihaknya ingin terus mengembangkan jalur Pantai Selatan (Pansela). Namun biaya pembangunan tersebut disebut tak kecil.
"Bahwa kita ingin membangun, ingin mengembangkan jalan lintas Pantai Selatan ini. Tentu dari segi teknis pembiayaan dan biaya dan pelaksanaan akan lebih besar," ujar Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Akhmad Cahyadi, kala meninjau jalur Pansela di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023).
Cahyadi mengatakan total panjang jalur Pansela serupa dengan jalur Pantura. Jalurnya juga berkelok-kelok, yang membuat pengembangan jalur ini akan memakan biaya besar.
"Panjangnya hampir sama dengan Pantura (Pantai Utara), tapi kondisi geografisnya kalau kita lihat sangat berat ya. Ada lintas yang naik-turun, yang naik yang nembus gunung dan sebagainya," katanya.
Untuk sementara, kata Cahyadi, ada beberapa ruas jalan di jalur Pansela yang diprogramkan dikerjakan pada 2024. Nantinya akan ada ruas jalan yang dilebarkan dan kontur jalurnya akan dibuat lebih landai.
"Tapi untuk pelebarannya, kita buat lebih lebar. Kemudian alignment jalan, naik-turunnya kita lebih datarkan. Itu memang kita programkan di 2024," sebut dia.
Cahyadi kembali menegaskan program pengembangan jalur Pansela ini memakan biaya yang besar. Tapi dia mengatakan program pembangunan kemungkinan berlangsung mulai tahun depan.
"Biayanya lebih besar itu juga masih dalam proses pemrograman karena kita buat rencanakan, kita anggarkan mungkin tahun depan bisa kita kerjakan," pungkas Cahyadi.
Diketahui, Ditjen Perhubungan Darat beserta Korlantas Polri, Ditjen Bina Marga, dan PT Jasa Raharja melakukan survei jalur Pantai Selatan (Pansela). Hal itu dilakukan untuk memeriksa kekurangan yang ada pada jalur ini.
Pansela menjadi jalur alternatif mudik di Pulau Jawa. Sedangkan dua jalur lainnya adalah lintas Utara Jawa (Pantura) dan jalur lintas Tengah Jawa.
Simak Video 'Persiapan Mudik Lebaran 2023, Kakorlantas Cek Jalur Pansela':
