Serial killer Wowon dan kawan-kawan benar-benar kejam. Sejauh ini sudah ada sembilan jenazah korban pembunuhan Wowon dkk yang ditemukan, salah satunya adalah balita. Tapi kenapa dia bunuh balita?
Wowon Erawan alias Aki (60) menjadi tersangka pembunuhan berantai bersama 'partner in crime' dia yang juga menjadi tersangka, yakni Solihin alias Duloh (70) dan Dede (35). Anak bernama Bayu yang baru berusia 2 tahun adalah balita yang menjadi salah satu korbannya. Bahkan Bayu adalah anak Wowon!
"Bayu ini anaknya Wowon dari Ai Maimunah (40) yang tewas diracun di Bekasi," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, kepada detikcom, Jumat (20/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, hasil pernikahan Wowon dan Ai ini memiliki dua anak. Anak pertama adalah Neng Ayu Susilowati (5), korban selamat dari kopi racun Wowon.
"Nah, Bayu ini adiknya Neng Ayu," kata Hengki.
Namun Bayu bukan dibunuh oleh Wowon, yang merupakan bapaknya. Bayu dibunuh oleh teman Wowon, yakni Solihin alias Duloh (70), sekitar November 2022. Jasad Bayu dikubur di samping rumah Wowon di Ciranjang, Cianjur.
"Yang bunuh Bayu ini si Duloh, tetapi Wowon tidak ikut mengeksekusi. Cuma Wowon tahu Bayu dibunuh sama Duloh," kata Hengki.
Selanjutnya, sandal balita jadi saksi:
Sandal balita jadi saksi
Balita itu dibunuh dengan cara dicekik di dalam lubang yang telah disiapkan untuk mengubur jasadnya. Di lokasi itu terdapat sandal imut Bayu.
"Ada sandal yang dipakainya juga dimasukin ke dalam lubang," kata Hengki.
Dari foto yang diperoleh detikcom, sepatu sandal Bayu terlihat kotor dipenuhi tanah. Ada kaus kaki menempel pada sepatu sandal tersebut.
![]() |
Korban pembunuhan berantai ini memang sebagian besar merupakan keluarga para tersangka. Ada pula satu orang tenaga kerja wanita (TKW) yang mengirimkan uang kepada para tersangka. TKW itu ikut dibunuh.
"Kalau yang atas nama Bayu usia 2 tahun itu cukup memprihatinkan. Kita temukan tadi kerangka dan sepatu anak di bawah umur di sana, itu baru, menurut pengakuan tersangka, tiga bulan," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023) kemarin.
Selanjutnya, apa motifnya?:
Apa motifnya
Polisi menyatakan satu motif yang pasti dari pembunuhan berantai ini, yakni motif ekonomi. Namun itu bukan motif tunggal. Ada motif lainnya.
"Kita yakinkan ada motif lain di luar motif ekonomi, karena ada dua orang anak di bawah umur yang menjadi korban, dan juga korban-korbannya ini masih didalami satu lingkaran family tree daripada Tersangka," kata Hengki Haryadi di salah satu lokasi tempat kejadian perkara pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Polisi masih mencoba menyelesaikan pekerjaan untuk mempertajam gambaran motif selain ekonomi dari para tersangka. Sebagaimana diketahui, dari sembilan korban yang sudah ditemukan, di antaranya memang ada anak-anak dan anggota keluarga dari para tersangka.
"Kenapa harus ada dua orang anak di bawah umur yang harus menjadi korban yang kita temukan di sini kemarin, atas nama Bayu berusia 2 tahun dan kakaknya bernama Neng Ayu yang selamat di Bekasi. Kedua korban ini merupakan anak dari Almarhumah Maimunah yang juga merupakan ibu kandungnya," kata Hengki.
"Dua putranya yang meninggal di Bekasi juga dari lingkungan keluarga dekatnya," imbuhnya.